Surya Sahetapy Ungkap Pesan Terakhir Ray Sahetapy untuk Perjuangkan Teman Tuli
kumparanHITS April 05, 2025 01:20 PM
Aktor Ray Sahetapy telah beristirahat dengan tenang di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan. Prosesi pemakaman akhirnya dilaksanakan pada hari ini, Jumat (4/4) setelah anak ketiga Ray, Surya Sahetapy, tiba di Indonesia pada Kamis (3/4) malam.
Usai pemakaman, Surya mengenang sosok Ray sebagai ayah yang luar biasa. Terlepas dari nama besarnya sebagai seorang aktor, Ray juga dikenal sebagai seorang ayah yang memiliki dua anak tuli hasil pernikahannya dengan Dewi Yull.
Anak tuli pertama Ray, Giscka Putri Agustina Sahetapya, meninggal dunia pada tahun 2010 karena sakit radang otak, dan anak keduanya, Surya Sahetapy, kini menetap di Amerika.
"Mungkin sudah tahu, ayah itu punya anak empat. Dua tuli dan dua pendengar. Jadi orang tua kami bangga menunjukkan kalau kami tuli dan memperkenalkan ke orang lain, orang tuli itu seperti apa cara komunikasinya, jangan takut buat berkomunikasi dengan orang tuli," ungkap Surya Sahetapy, Jumat sore.
Anak Ray Sahetapy, Surya Sahetapy memluk ibunya Dewi Yull saat pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (4/4/2025). Foto: Vincentius Mario/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anak Ray Sahetapy, Surya Sahetapy memluk ibunya Dewi Yull saat pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (4/4/2025). Foto: Vincentius Mario/kumparan
Surya mengatakan bahwa semasa hidup sang ayah selalu memberikan semangat untuk orang tua yang memiliki anak tuli. Ray, kata Surya, tak pernah putus asa untuk mengajak para orang tua tersebut untuk tidak malu memiliki anak tuli.
"Ayah dan ibu selalu mengatakan harus bangga punya anak tuli. Karena tahu situasi di Indonesia zaman dulu orang disabilitas tuli masuk ke masyarakat nomor 2, jadi bagaimana memperjuangkan orang tuli bisa setara. Ya, orang tua saya bangga sekali punya anak tuli," bebernya.

Surya Sahetapy Ungkap Pesan Terakhir sang Ayah soal Teman Tuli

Dalam kesempatan itu, Surya bersyukur karena bisa membuat sang ayah bangga dengan segala pencapaiannya selama ini.
Salah satu kebanggaan Ray adalah saat Surya lulus S2 dan mendapat penghargaan MURI sebagai disabilitas laki-laki pertama yang lulus S2. Kala itu Ray mengaku, sosok almarhumah Giscka dan Surya menjadi sumber inspirasi Ray membangun teater tuli yang diberi nama Teater Tujuh.
"Itu ekspresi kebanggaan ayah terakhir. Karena setelah (saya) wisuda dan selanjutnya sempat kena stroke, jadi komunikasi selalu intensif. Sebelum kena stroke, lewat juru bahasa isyarat, WhatsApp dan sebagainya," kata Surya.
Surya kemudian menuturkan bahwa sang ayah juga sempat memberikan pesan kepadanya untuk memperjuangkan teman tuli agar bisa hidup lebih baik.
"Ingat banget beliau bilang perjuangkan hak-hak orang tuli, supaya hidup bisa lebih nyaman ke depannya. Itu pesannya karena ayah sering bilang waktu pas kecil sering sedih kenapa, kok, orang sering menyepelekan orang tuli bukan mendorong orang-orang tuli untuk berkembang," pungkasnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.