Banyak Maskapai Perketat Penggunaan Power Bank, Simak Ketentuan dan Tipsnya
kumparanTRAVEL April 06, 2025 11:20 AM
Beberapa maskapai penerbangan di Asia dan dunia mulai memperketat aturan terkait penggunaan power bank dan baterai lithium setelah serangkaian insiden kebakaran dan overheating yang terjadi di pesawat.
Salah satu insiden yang cukup menyita perhatian adalah kebakaran pesawat Air Busan pada Januari lalu yang diduga terjadi akibat power bank salah seorang penumpang meledak saat pesawat bersiap lepas landas.
Kementerian Transportasi Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa penyelidikan menemukan bekas lelehan listrik pada sisa-sisa power bank yang terbakar.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar pesawat penumpang Air Busan di Bandara Internasional Gimhae, Busan, Korea Selatan, Selasa (28/1/2025). Foto: Yonhap via AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar pesawat penumpang Air Busan di Bandara Internasional Gimhae, Busan, Korea Selatan, Selasa (28/1/2025). Foto: Yonhap via AFP
Dilansir dari ninecom.au, power bank yang menggunakan baterai lithium-ion memang menjadi perangkat penting yang digunakan traveler untuk mengisi daya ponsel, tablet, laptop, dan kamera selama perjalanan.
Namun, faktor cacat produksi, penyalahgunaan, atau penuaan baterai dapat meningkatkan risiko kebakaran akibat bahan mudah terbakar yang digunakan dalam baterai ini.
Ilustrasi power bank. Foto: WENDY TSANG/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi power bank. Foto: WENDY TSANG/Shutterstock
Berdasarkan data dari Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat, dalam dua dekade terakhir telah terjadi lebih dari 500 insiden terkait baterai lithium di dalam pesawat, termasuk kebakaran, asap, atau panas ekstrem.
Menyadari bahaya yang ditimbulkan dari power bank, sejumlah maskapai dan otoritas penerbangan telah menerapkan aturan baru terkait penggunaan power bank di pesawat.
Korea Selatan, misalnya, telah melarang penyimpanan power bank dan rokok elektrik di kabin atas pesawat di seluruh maskapai nasional. Penumpang hanya diperbolehkan menyimpan power bank di saku kursi atau di bawah kursi. Pengisian daya power bank di pesawat juga dilarang.
Ilustrasi power bank. Foto: Monthira/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi power bank. Foto: Monthira/Shutterstock
Selain itu, Thai Airways melarang penggunaan dan pengisian daya power bank selama penerbangan sejak 15 Maret setelah insiden kebakaran di beberapa maskapai internasional.
Lebih lanjut, Singapore Airlines mulai April 2025 akan melarang penumpang menggunakan power bank untuk mengisi daya perangkat elektronik mereka selama penerbangan.
 Ilustrasi AirAsia. Foto: Dok. Air Asia
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi AirAsia. Foto: Dok. Air Asia
Kemudian, AirAsia mengharuskan penumpang menyimpan power bank di saku kursi atau di bawah kursi serta melarang pengisian daya perangkat selama penerbangan.
EVA Air, China Airlines, dan Uni Air di Taiwan telah melarang penggunaan power bank di dalam pesawat. Serta Hong Kong mulai 7 April akan melarang penggunaan power bank selama penerbangan dan penyimpanan baterai lithium di kabin atas pesawat. Keputusan ini diambil setelah insiden kebakaran di penerbangan Hong Kong Airlines dari Hangzhou, China.

Apakah Saya Masih Bisa Membawa Power Bank Saat Bepergian?

Sebagian besar maskapai masih mengizinkan penumpang membawa power bank, tetapi dengan batasan tertentu. Berikut adalah ketentuannya:
  • Lithium-ion power bank harus disimpan dalam bagasi kabin, bukan bagasi terdaftar.
  • Kapasitas power bank maksimal yang diizinkan umumnya adalah 100-160 watt-hour (Wh).
  • Dalam satu penerbangan, setiap penumpang biasanya hanya boleh membawa dua unit power bank dengan kapasitas maksimal yang diizinkan.
Sebagai referensi, power bank 100Wh setara dengan sekitar 27.000 mAh, cukup untuk mengisi daya iPhone 13 Pro Max sekitar 3-4 kali.

Kenapa Baterai Lithium-ion Bisa Berbahaya?

Ilustrasi power bank. Foto: MVelishchuk/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi power bank. Foto: MVelishchuk/Shutterstock
Baterai lithium-ion banyak digunakan karena memiliki kepadatan energi tinggi dan ukuran yang relatif kecil. Namun, baterai ini juga memiliki risiko yang cukup besar karena:
  • Thermal Runaway
Proses reaksi berantai yang menyebabkan baterai memanas berlebihan hingga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.
  • Cacat Produksi
Baterai dengan cacat manufaktur lebih rentan mengalami korsleting dan meledak.
  • Kontak dengan Logam Lain
Jika terminal baterai bersentuhan dengan benda logam lain, dapat terjadi pelepasan energi yang tidak diinginkan.
  • Kondisi Baterai yang Rusak – Baterai yang bengkak atau memiliki retakan pada casing lebih berisiko mengalami kebakaran.

Tips Aman Membawa Power Bank di Pesawat

Ilustrasi power bank. Foto: MVelishchuk/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi power bank. Foto: MVelishchuk/Shutterstock
Ada beberapa tips aman yang bisa kamu lakukan saat membawa power bank di pesawat:
  • Pastikan kapasitas power bank sesuai aturan maskapai (biasanya di bawah 100Wh).
  • Simpan power bank di tas jinjing, jangan di bagasi terdaftar.
  • Gunakan kantung pelindung atau isolasi terminal power bank dengan selotip untuk menghindari kontak dengan logam lain.
  • Hindari menggunakan atau mengisi daya power bank di dalam pesawat, sesuai aturan maskapai.
  • Periksa kondisi power bank sebelum bepergian – jangan bawa power bank yang bengkak atau rusak.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.