TIMESINDONESIA, JAKARTA – Puteri Indonesia DKI Jakarta 5 2025 Shania Sisilia Sapphira Hutapea, seorang perempuan muda berusia 25 tahun yang kini menjabat sebagai Business Manager, terus mengukir prestasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara, Shania bukan hanya dikenal karena kecerdasannya di dunia bisnis, tetapi juga karena komitmennya dalam mendukung pemberdayaan perempuan, terutama di bidang teknologi yang selama ini didominasi oleh laki-laki.
Prestasi yang Membanggakan
Shania memiliki sederet prestasi yang membanggakan, di antaranya berhasil masuk dalam Top 10 dalam ajang The 10th PPM Business Case Competition yang diselenggarakan oleh Paragon Technology and Innovation pada tahun 2019, serta menjadi The Ambassador of Generasi Berencana untuk wilayah Jakarta Selatan pada tahun yang sama.
"Selain itu, saya juga berhasil meraih posisi Top 5 dalam kompetisi Dexlite WOW oleh PT Pertamina Persero pada 2018. Prestasi-prestasi ini saya tunjukkan sebagai bentuk dedikasi dan kemampuan dalam berkompetisi di level nasional," katanya kepada TIMES Indonesia, Minggu (6/4/2025).
Advokasi untuk Kaum Perempuan di Bidang Teknologi
Salah satu momen Puteri Indonesia DKI Jakarta 5 2025, Shania Sisilia, saat menyuarakan advokasi yang dijalankan. (FOTO: Shania for TIMES Indonesia)
Lebih lanjut Sarjana Management dari Universitas Pertamina ini memiliki visi yang kuat untuk memberdayakan perempuan muda agar percaya diri mengejar karir di industri yang selama ini cenderung dikuasai oleh laki-laki, seperti teknologi.
Ia merasa terdorong untuk melakukan perubahan setelah melalui pengalaman pribadi yang penuh tantangan dalam memulai karirnya di dunia teknologi, meskipun latar belakang pendidikannya adalah Manajemen, bukan Teknologi Informasi.
"Saat memasuki dunia teknologi, sering merasa terpinggirkan dan kerap menjadi satu-satunya perempuan di ruang rapat. Ini adalah cermin dari ketimpangan gender yang masih ada, dan ini memotivasi saya untuk membantu perempuan muda menemukan keberanian untuk mengejar impian mereka di industri ini," ungkapnya.
Menurut laporan McKinsey lanjutnya, bahwa sejauh ini kurang dari 30% perempuan yang bekerja di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), dan lebih sedikit lagi yang mencapai posisi pimpinan.
Pemilik akun media sosial Instagram @shaniasisilia sangat peduli akan masalah ini dan aktif mengadakan program mentoring untuk mahasiswi tahun terakhir, membimbing mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja.
Mendukung SDG 5 dan 11
Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) Nomor 5 mengenai Kesetaraan Gender, Shania mengintegrasikan perempuan dalam berbagai proyek keberlanjutan yang juga sejalan dengan SDG Nomor 11 tentang Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.
"Misalnya di perusahaan tempat saya bekerja, Privy, teknologi digital yang dikembangkan telah menghemat lebih dari 720 juta lembar kertas sejak 2016, yang setara dengan lebih dari 87.000 pohon, berkontribusi pada pelestarian lingkungan," ucap dia.
Tantangan dan Harapan dalam Perjalanan Puteri Indonesia
Salah satu ajang yang turut mengangkat nama Shania adalah ajang Puteri Indonesia DKI Jakarta. Persiapan yang matang serta pelatihan intensif membuatnya siap untuk tampil maksimal.
"Selain dukungan keluarga dan tim, saya juga mendapat banyak peluang berharga melalui audiensi dengan berbagai lembaga pemerintah seperti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Komunikasi dan Informatika," tuturnya.
Harapannya, melalui platform Puteri Indonesia, Shania ingin memberikan dampak positif, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk anak muda dan masyarakat luas. Ia juga berharap dapat berkontribusi dalam berbagai program pemerintah daerah, terutama dalam mendukung pencapaian tujuan Indonesia Emas 2045.
Ajakan untuk Generasi Muda
"Untuk generasi muda, mari kita bersama-sama mulai merencanakan masa depan sejak dini. Tentukan pendidikan yang ingin dicapai, kembangkan karir, dan berkontribusi dalam masyarakat," ajak Shania.
Dirinya sangat yakin dan percaya bahwa dengan keluar dari zona nyaman dan memanfaatkan kemampuan serta keunikan yang dimiliki, kita bisa memberikan kontribusi besar dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
"Dengan semangat yang tidak kenal lelah, saya ingin terus mendorong perempuan muda untuk tidak ragu mengejar impian mereka, khususnya di bidang teknologi dan keberlanjutan, agar dapat menjadi pemimpin yang membawa perubahan positif di masa depan," tandasnya. (*)