Liverpool kalah 2-3 dari Fulham di pekan ke-31 Liga Inggris. Meskipun kalah, Liverpool tetap memimpin klasemen dengan 73 poin dari 31 pertandingan. Fulham naik ke posisi 8 dengan 48 poin.
Kekalahan ini mengingatkan pada musim 2013-2014, saat Liverpool gagal meraih gelar Liga Inggris setelah memimpin klasemen. Kesalahan blunder Steven Gerrard melawan Chelsea dianggap sebagai salah satu penyebab kegagalan tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Liverpool gagal membawa pulang tiga poin dari markas Fulham dalam laga pekan ke-31 Liga Inggris.
The Reds dibungkam dengan skor 2-3 setelah sempat unggul lebih dulu.
Hasil ini menghidupkan kembali kenangan buruk bagi Liverpool, terutama terkait dengan insiden kelam Steven Gerrard pada musim 2013-2014 yang mengakhiri harapan mereka meraih gelar Liga Inggris.
Bertandang ke Craven Cottage, London, pada Minggu (6/4/2025), Liverpool memulai pertandingan dengan baik.
Pada menit ke-14, Alexis Mac Allister berhasil membawa Liverpool unggul 1-0 setelah memanfaatkan bola yang direbut di tengah lapangan.
Namun, setelah itu, Fulham bangkit dan berhasil membalikkan keadaan dengan tiga gol dalam waktu 14 menit.
Ryan Sessegnon menyamakan kedudukan pada menit ke-23 setelah memanfaatkan kesalahan Curtis Jones, dan pada menit ke-32, Alex Iwobi membawa Fulham berbalik unggul setelah memanfaatkan kelemahan lini belakang Liverpool.
Tidak lama kemudian, Rodrigo Muniz menambah keunggulan Fulham menjadi 3-1 pada menit ke-37.
Di babak kedua, Liverpool mencoba untuk bangkit. Mereka menekan lebih banyak, dan pada menit ke-72, Luis Diaz berhasil mencetak gol untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3.
Namun, meski menciptakan beberapa peluang berbahaya, termasuk tendangan Harvey Elliott yang membentur tiang gawang pada menit ke-79, Liverpool gagal menyamakan skor, dan Fulham bertahan dengan baik untuk mengamankan kemenangan 3-2.
Hasil ini mengingatkan banyak orang pada musim 2013-2014, saat Liverpool sempat berada di puncak klasemen Liga Inggris di paruh musim, hanya untuk gagal meraih gelar.
Salah satu insiden yang masih membekas adalah blunder Steven Gerrard dalam laga kontra Chelsea yang mengakibatkan gol Dembe Ba dan kehilangan poin vital.
Kekalahan tersebut membuat Liverpool kehilangan gelar Liga Inggris, meskipun mereka memimpin lima poin dengan hanya tiga pertandingan tersisa.
Saat itu, Liverpool hanya membutuhkan kemenangan di tiga laga sisa untuk memastikan gelar, namun kegagalan tersebut membuka jalan bagi Manchester City untuk menyalip dan menjadi juara.
Banyak yang menganggap insiden Gerrard menjadi salah satu penyebab utama kegagalan Liverpool dalam meraih trofi Liga Inggris pada musim itu.
Meski kalah, hasil ini tidak mengubah posisi Liverpool di puncak klasemen Liga Inggris dengan 73 poin dari 31 laga.
Mereka masih unggul jauh dari pesaing terdekat mereka, Arsenal, yang berada di posisi kedua dengan 62 poin.
Sementara Fulham meraih kemenangan yang membawa mereka naik ke peringkat 8 dengan 48 poin.
Kekalahan ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi Liverpool yang kini berjuang untuk mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen.
Dengan hanya tujuh pertandingan tersisa, Liverpool semakin dekat dengan kemungkinan meraih gelar Premier League, yang sudah lama mereka impikan.
Kini, dengan Arsenal yang semakin sulit mengejar, Liverpool hanya butuh empat kemenangan lagi untuk memastikan gelar juara Liga Inggris 2024/2025.
Seandainya mereka mengalahkan Fulham, West Ham, Leicester, dan Tottenham, maka The Reds akan menjadi juara dengan poin maksimal 85.
Namun, meskipun peluang untuk juara masih terbuka lebar, kekalahan ini mengingatkan Liverpool dan penggemarnya bahwa kegagalan bisa datang kapan saja, dan mereka harus tetap fokus pada pertandingan berikutnya.
Alex Iwobi tampil luar biasa dalam pertandingan ini dan menjadi pemain terbaik di lapangan. Gol dan kontribusinya dalam permainan memberikan tekanan besar pada lini belakang Liverpool, yang akhirnya menjadi kunci kemenangan Fulham.
Kekalahan Liverpool dari Fulham di pekan ke-31 Liga Inggris ini tidak hanya mencatatkan hasil buruk bagi tim, tetapi juga menghidupkan kembali kenangan kelam bagi para pendukung setia The Reds terkait musim 2013-2014.
Meski begitu, Liverpool masih memimpin klasemen, dan dengan beberapa kemenangan lagi, mereka berpeluang besar meraih gelar Premier League yang telah lama mereka dambakan.
