PMI Sebar Pesan WA ke Pendonor Aktif, Sejumlah Daerah di Kalsel Krisis Darah
Irfani Rahman April 07, 2025 08:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Permintaan darah dari berbagai rumah sakit terus berdatangan ke  Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin. Namun unit yang berkantor di Jalan S Parman ini kesulitan memenuhinya. Stok darah menipis, bahkan dapat dikatakan krisis.

Petugasnya pun bekerja ekstra untuk memenuhi kebutuhan termasuk dari pasien thalasemia atau kelainan bawaan yang menyebabkan anemia atau kekurangan darah, serta pasien yang akan menjalani operasi.

Kepala UDD PMI Kota Banjarmasin dr Aulia Ramadhan Supit mengakui momen libur panjang Idulfitri 1446 Hijriah membuat aktivitas donor darah menurun drastis. Banyak pendonor yang sudah terdaftar belum sempat menyumbangkan darahnya karena sibuk dengan momen lebaran atau tengah berada di luar kota.

“Upaya kami saat ini adalah menyebar pesan WhatsApp dan SMS blast kepada pendonor aktif yang tercatat dan sudah waktunya donor. Kami juga gencar melakukan sosialisasi melalui media sosial. Namun suasana liburan membuat pendonor belum bisa datang,” jelas Aulia saat dikonfirmasi pada Minggu (6/4).

Aulia mengungkapkan Whole Blood golongan A tinggal satu kantong, golongan B nihil, O empat kantong dan AB empat kantong. Sedangkan Packed Red Cells (PRC) atau sel darah merah golongan A ada lima kantong, B empat kantong, O 10 kantong dan AB 18 kantong.

PRC Leucodepleted atau sel darah merah yang telah dikurangi sel darah putihnya untuk

golongan A sebanyak tujuh kantong, B lima kantong, O habis dan AB tiga kantong.

Trombocyte Concentrate (TC) atau trombosit pekat golongan A sebanyak 11 kantong, B satu kantong, O kosong dan AB dua kantong. Adapun Liquid Plasma (LP) atau komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang berfungsi mengangkut sel darah, nutrisi dan zat-zat lain untuk golongan A sisa dua kantorng, B dua kantong, O empat kantong dan AB satu kantong.

Dari data tersebut terlihat bahwa golongan darah B dan O, terutama dalam bentuk Whole Blood dan trombosit berada dalam kondisi hampir habis.

Krisis ini, menurut Aulia, berpotensi menghambat layanan rumah sakit, khususnya bagi pasien yang memerlukan transfusi darah rutin maupun dalam kondisi darurat. Oleh karena itu, UDD PMI Banjarmasin mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi mendonorkan darah, terlebih bagi pendonor aktif yang telah memenuhi syarat waktu donor kembali.

Situasi ini dirasakan RSUD Sultan Suriansyah, yang masih sepenuhnya bergantung pada pasokan dari PMI Banjarmasin. Kepala Bagian Administrasi Umum dan Hukum RSUD Sultan Suriansyah Gusti Ikromi mengatakan pihaknya belum memiliki izin transfusi darah secara mandiri. “Bank darah kami belum berstatus unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dan belum mendapatkan izin transfusi. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan pasien, kami sepenuhnya mengandalkan PMI,” ungkapnya.

Krisis darah juga terjadi di  Unit Pengelola Darah (UPD) di Kabupaten Tanahbumbu. “Kami krisis stok selama Ramadan dan libur panjang lebaran. Terlebih dengan adanya lonjakan pasien yang membutuhkan darah,” kata Kepala UPD RSUD dr H Andi Abdurrahman, Nuni Sugiani Rahayu, Minggu.

Menurutnya, dengan meningkatnya pelayanan di RSUD, meningkat pula permintaan darah. Sementara jumlah pendonor yang masih sedikit. Apalagi UPD hanya bisa melakukan pengambilan darah di tempat dan tidak bisa menyelenggarakan aksi donor darah di luar gedung.

Jika tidak ada stok, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan, keluarga pasien diminta mencari pendonor dari keluarga terdekat.

Kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang donor darah, menurut Nuni, menyebabkan masih sedikitnya masyarakat yang menyumbangkan darah.

“Untuk saat ini tidak ada stok darah di UPD. Yang tersedia adalah stok titip untuk pasien thalasemia, HD yang memang rutin transfusi,” ungkapnya.

Kepala PMI Tanbu Yoni juga mengatakan stok darah di tempatnya juga kosong. “Kebutuhan darah saat bulan puasa banyak, sampai stok di PMI habis,” ungkapnya.

PMI Tanbu telah berupaya menghubungi pendonor aktif. Petugas bahkan menelepon pendonor jika ada pasien darurat yang memerlukan .

“Masyarakat yang ingin mendonor kami sarankan ke UPD RSUD bila perlu trombosit. Kalau PRC bisa donor ke PMI,” katanya.

Selama ini, kata dia, golongan darah yang paling banyak dicari adalah O dan B. Sementara yang sulit dicari adalah golongan AB. (sul/rin)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.