Meski Lahan Pertanian Menyusut, Bupati Bantul: Produktivitas Padi Justru Meningkat
GH News April 08, 2025 09:04 AM

TIMESINDONESIA, BANTUL – Di tengah menyusutnya luas lahan pertanian akibat alih fungsi lahan, produktivitas pertanian di Kabupaten Bantul justru menunjukkan tren positif. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyebut produktivitas padi terus meningkat berkat inovasi dan penerapan teknologi pertanian yang konsisten.

Hal itu disampaikan Bupati saat menghadiri panen raya padi secara simbolis di lahan seluas 50 hektare milik Gapoktan Sedyo Rukun di Bulak Sirat, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Senin (7/4/2025). 

Dalam kesempatan itu, Halim mengatakan bahwa produktivitas panen rata-rata mencapai 8,05 ton gabah kering panen per hektare.

panen-3.jpg

“Padahal luas lahan pertanian di Bantul saat ini hanya sekitar 14 ribu hektare, sementara target tanam padi kita tahun ini mencapai 34.546 hektare. Artinya, satu lahan ditanam berkali-kali, bahkan ada yang hingga empat kali (IP 400),” jelas Halim.

Ia menekankan bahwa alih fungsi lahan yang semakin masif di Bantul tidak menjadi penghalang bagi peningkatan produksi pangan, selama sektor pertanian terus didukung inovasi. “Dengan pemilihan benih unggul, pupuk, pestisida yang tepat, serta perbaikan irigasi, produktivitas tetap bisa dijaga bahkan meningkat,” ujarnya.

Menurut Halim, alih fungsi lahan di daerahnya tidak bisa dihindari, karena sektor lain seperti industri, pariwisata, perdagangan, hingga perumahan dan pendidikan juga membutuhkan ruang. Namun, dengan penataan ruang yang proporsional, produktivitas semua sektor bisa ditingkatkan tanpa mengorbankan pertanian.

“Industri naik, pariwisata naik, perdagangan naik, tapi pertanian juga ikut naik. Tidak ada sektor yang harus dikorbankan,” tambahnya.

panen-4.jpg

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo, menambahkan bahwa panen raya di Sidomulyo ini melibatkan sekitar 130 petani dengan lahan siap panen seluas 15 hektare. “Untuk musim panen Maret-April ini, luas panen di Bantul sudah mendekati 4.000 hektare. Di lokasi ini, produktivitas panen mencapai 8,05 ton per hektare,” ungkapnya.

Gabah hasil panen langsung diserap oleh Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram. “Harga ini sudah sangat menguntungkan bagi petani,” tambah Bupati Halim.

Dengan berbagai strategi dan inovasi yang diterapkan, Kabupaten Bantul bahkan mencatat surplus beras sebanyak 55 ribu ton pada tahun lalu. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.