BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN ‐ Setelah cukup lama terkendala masalah listrik, mesin pencacah sampah di Pusat Daur Ulang (PDU) Banua Anyar kini bisa digunakan.
Mesin ini dirancang khusus untuk mengolah sampah-sampah organik, seperti sisa makanan, daun-daun kering, hingga potongan kayu.
Pengoperasian mesin pencacah itu ditinjau langsung oleh Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Wilda Yanti.
Meski demikian Wilda menekankan pentingnya proses pemilahan awal, yang tetap harus dilakukan secara manual oleh para petugas.
"Mesin ini sifatnya hanya membantu di tahap lanjutan. Kalau sampah masih tercampur, tetap harus dipilah satu per satu secara manual," katanya, Selasa (8/4/2025).
Diungkapkan Wilda, sedikitnya ada 13 Petugas di PDU Banua Anyar yang setiap harinya bekerja melakukan pemilahan.
Para petugas pemilah tersebur ujar Wilda sudah dibekali pelatihan, mengenai cara memilah sampah dengan baik dan benar.
"Tak cuma memisahkan sampah organik, mereka juga tahu cara memilah berbagai jenis plastik, logam, hingga sampah residu," jelasnya.
Dengan jumlah petugas yang terbatas itu, Wilda berharap kesadaran dari masyarakat untuk bisa memilah sampah secara mandiri.
Agar proses pencacahan sampah di PDU Banua Anyar dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.
"Sehingga sampah yang dibawa ke TPA itu benar-benar hanya sampah yang tidak bisa diproses lagi, seperti pampers, pembalut, atau sampah kotor," ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)