5 Orang Tujuan Tak Jelas Dipulangkan! Perketat Pemeriksaan di Gilimanuk, 52 Orang Tak Bawa Identitas
Anak Agung Seri Kusniarti April 09, 2025 05:31 AM

TRIBUN-BALI.COM - Puluhan orang yang hendak masuk Bali, kedapatan melakukan pelanggaran saat menjalani pemeriksaan identitas di Pos Pemeriksaan KTP di Gilimanuk.

Total ada 52 orang yang ditemukan petugas gabungan setempat. Bahkan, 5 orang di antaranya dipaksa putar balik karena tak membawa identitas dan tidak memiliki tujuan jelas saat masuk Bali.

"Hingga H+7 kemarin, sedikitnya ada 52 pelanggaran yang ditemukan petugas kita," kata Kabid Pelayanan Pendaftaran Kependudukan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jembrana, I Komang Sujana saat dikonfirmasi, Selasa (8/4).

Dia menyebutkan, pelanggaran yang dimaksud adalah tidak membawa identitas karena lupa, hilang atau rusak. Namun yang bersangkutan sudah memiliki penjamin dari tempatnya bekerja sehingga diminta untuk segera mengurus administrasi kependudukannya dalam waktu dekat ini.

 

Sementara dari jumlah tersebut petugas gabungan yang terdiri dari Disdukcapil, Satpol PP, TNI, serta Dishub ini berhasil menjaring 5 orang penduduk tanpa identitas dan tak memiliki tujuan yang jelas.

"Selama ini sudah ada 5 orang yang dipulangkan karena tanpa identitas dan penjamin. Mayoritas dari mereka dengan alasan cari kerja di Bali," ungkapnya.

Menurutnya, pengetatan pemeriksaan ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban Bali saat lonjakan kedatangan penduduk usai momen mudik Lebaran. Atau mengantisipasi potensi terjadinya gangguan ketentraman ketertiban umum masyarakat di Bali khususnya Jembrana.

"Ketika tidak membawa identitas lengkap serta tanpa tujuan jelas berpotensi seperti anak jalanan. Ditakutkan mengganggu ketertiban umum masyarakat nantinya sehingga diputar balik," tegasnya. 

Sujana melanjutkan, selain pemeriksaan identitas di Pos KTP Gilimanuk, mereka yang masuk Bali rata-rata juga kembali diperiksa di Terminal Mengwi, Badung. Hasilnya juga sama dengan di Gilimanuk. 

"Kami imbau bagi warga yang akan masuk Bali agar melengkapi diri dengan identitas dan memiliki tujuan jelas. Jika tidak, tim gabungan akan menerapkan pelanggaran berat," imbaunya. (mpa) 

Lakalantas Meningkat Tapi Bukan Pemudik 

Operasi Ketupat Agung 2025 berlangsung hingga Selasa (8/4) kemarin. Selama pelaksanaan operasi, Polres Jembrana telah menyusun laporannya. Diketahui, tingkat kriminalitas menurun dibanding periode sebelumnya.

Namun, jumlah pelanggaran yang terekam ETLE dan kasus lakalantas meningkat. Mereka yang terlibat lakalantas adalah bukan pemudik maupun wisatawan seperti tahun sebelumnya, melainkan warga lokal hingga truk angkutan. 

Menurut data yang berhasil diperoleh periode 23 Maret-6 April kemarin Operasi Ketupat Agung, total kendaraan keberangkatan mengalami peningkatan sebanyak 15.436 unit atau 10,5 persen dengan rincian kendaran roda dua mengalami peningkatan sebanyak 7.516 unit atau 9,3 persen, roda empat mengalami peningkatan sebanyak 4.753 unit atau 7,2 persen. Kemudian penumpang/orang mengalami peningkatan sebanyak 45.782 orang atau 8,9%. 

Sementara itu, total kendaraan kedatangan mengalami penurunan sebanyak -2.856 unit atau menurun 3?ngan rincian kendaran roda 2 mengalami penurunan sebanyak -5.896 unit atau menurun 14,7%, roda 4 mengalami peningkatan sebanyak 826 unit atau 1,5%. Namun, penumpang/orang mengalami peningkatan sebanyak 5.453 orang atau 1,4?ri periode sama tahun lalu.

Kemudian untuk peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi sampai selama periode tahun 2025 jika dibandingkan dengan Minggu II (kedua) (pertama) pelaksanaan Operasi Ketupat Agung-2024 dari segi kuantitas mengalami peningkatan sebanyak 3 kasus atau 16,7%. Sedangkan dari segi kualitas korban meninggal dunia (MD) mengalami penurunan sebanyak 3 orang atau menurun 75%. Kemudian korban luka berat tetap nihil dan korban luka ringan mengalami peningkatan sebanyak 4 orang atau 17,4%. Dari kejadian tersebut kerugian materiil mengalami penurunan 19,9 persen atau sebesar Rp11.650.000. (mpa) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.