Dokter Muda Ini Selalu Tulus Melayani Pasien, Begini Perjuangannya
Kamardi Fatih April 09, 2025 11:33 PM

MENJADI seorang dokter adalah cita-cita sejak masih sekolah. Namun, sempat bingung bagaimana caranya. Apalagi, orangtua bukan termasuk orang sangat berlebihan secara ekonomi.
Tekad kuat dan doa yang membuatnya berhasil meraih gelar kesarjanaan sebagai dokter hingga menempuh pendidikan spesialis.
Meski harus butuh biaya dan waktu panjang berkuliah, namun setelah menjadi dokter ia tulus melayani pasien. Lantas bagaimana sosok dokter yang satu ini, lebih jelasnya berikut petikan wawancaranya.

Apa motivasi Anda berprofesi sebagai dokter?
    Panggilan hati, ingin menolong orang yang sakit. Semasa sekolah saya sering melihat kondisi orang sakit dan tidak mampu, dari situlah tergerak ingin menjadi dokter.

Bagaimana Anda mengupayakan mencapai cita-cita?
    Awalnya saya bingung terhadap jurusan yang diminati, barulah pada saat SMA saya menyadari minat saya untuk menjadi dokter
Saya di SMA jurusan IPA, bidang yang memang saya senangi. Saya upayakan rajin belajar supaya mendapat nilai yang baik dan bisa ikut tes masuk fakultas kedokteran yang dicita-citakan.

Bagaimana suka duka selama kuliah?
Pastinya, saya bukan dari keluarga berlebihan secara materi. Makanya saat saya dinyatakan lulus tes penerimaan mahasiswa baru fakultas kedokteran, sempat bingung bagaimana bayar kuliah?

Puji Tuhan, karena doa saya terutama sekali dari orangtua diiringi juga tekad kuat, akhirnya sehari sebelum daftar ulang yang merupakan batas akhir pembayaran, orangtua dapat rezeki. Usaha ayah saya mendapatkan hasil dan saya  bisa bayar kuliah.

Apa alasan Anda kemudian melanjutkan pendidikan spesialis bedah umum?
    Saya suka mempelajari anatomi tubuh. Belajar struktur tubuh, syaraf, pembuluh darah. Makanya sejak semester dua saya sudah punya tekad ingin jadi dokter bedah.

Bagaimana pengalaman selama menjadi dokter?
    Sekarang saya bertugas sebagai dokter bedah di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin dan Rumah Sakit Ciputra Mitra Hospital.
Tentunya saya merasa, bukan diri saya yang hebat, tapi pekerjaan saya selalu dibantu Tuhan.
Pertolongan Tuhan yang memberikan berkah melalui kemampuan yang saya dapatkan, sehingga pasien bisa ditangani, dan intinya saya selalu tulus melayani.
Ada beberapa pengalaman, pasien yang menurut analisa saya kecil kemungkinan untuk sembuh ternyata bisa sembuh.
Ada yang robek pembuluh darah, kemungkinan terbesar bisa meninggal, ternyata setelah ditangani melalui pembedahan yang dilakukan, orang itu ternyata mampu bertahan dan hidup sampai sekarang.
Begitu juga ada pasien infeksi berat, kemungkinan hidupnya kecil, tapi di luar nalar, ada keajaiban, sembuh.
Tuhan kasih jalan si pasien sembuh dan terus merasakan kehidupan.

Apa kiat Anda dalam bekerja?
    Selalu berdoa sehingga Tuhan pimpin saya. Berdoa setiap hari, apalagi setiap menangani pasien.
Kadang ada kasus ringan yang logikanya bisa ditangani ternyata hasilnya tidak bagus, tapi kalau kita berdoa kasus yang susah pun hasilnya bisa bagus.
Saya bisa seperti ini karena doa. Doa saya dan orangtua. Saya memohon agar Tuhan memberi saya kemampuan untuk menjangkau setiap orang apalagi yang tidak mampu.
Saya berusaha untuk bisa membantu, tentu perasaan tidak tega jika ada pasien perlu pertolongan sementara keuangan tak mampu.

Bagaimana Anda meningkatkan kemampuan sebagai dokter?
    Saya suka belajar. Termasuk setiap ada alat baru saya belajar, bahkan belajar hingga keluar negeri antara lain ke Cina.
Selain itu pula saya telah mengikuti  'Training colorectal and pelvic floor disease at colorectal and pelvic floor centre of the sixth alfiliated hospital of sun yat sen university. Fellow International Society of Colo-Proctology India.'
Investasi ilmu itu penting. Sebab harta bisa dicuri tapi ilmu hanya orang yang bersungguh-sungguh akan bisa. (Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin) 


Banyak Tangani Penyakit Anus
    MENURUT dr Indro Wibowo Sejati, kasus bedah yang banyak ia tangani adalah penyakit yang berhubungan dengan anus.
Anus yang berhubungan dengan 'urusan bawah' alias pembuangan kotoran ini ternyata banyak penderitanya.
"Bahkan data kesehatan internasional menyatakan 80 persen orang pernah mengalami penyakit anus," katanya.
Banyak kasus di anus, antara lain wasir dan beberapa penyakit lainnya. Namun tidak semua orang mau berobat.
"Padahal yang merasa takut sebaiknya segera berobat karena tidak selalu harus dioperasi. Sakit ambien atau wasir misalnya, grade I dan II apabila cepat hanya perlu diberikan obat. Kecuali penderita sudah mencapai grade III dan IV barulah dioperasi," katanya. 
Banyaknya faktor penyebab penyakit seputar anus (wasir) ini antara lain duduk terlalu lama, pekerja keras, obesitas, makan kurang serat. (banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)

Biodata
Nama: Indro Wibowo Sejati
Lahir: Kotabaru, 16 Oktober 1985
Alamat: Jalan Hikmah Banua, Komp Sejahtera Lestari 2, Banjarmasin 

Riwayat Pendidikan
- SDK Santamaria Kotabaru 1991-1997
- SMPK Marsudi Wiyata Banjarmasin 1997-2000
- SMA Negeri 3 Banjarmasin IPA 2000-2003
- Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Pendidikan Dokter 2004-2012 
- Universitas Udayana Denpasar, Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Umum 2013-2019

Riwayat Karier
- RS Baptis Kediri Dokter UGD 2012-2013
- RSUP Sanglah Denpasar Residen Bedah Umum 2013- 2019
- RS Bhayangkara Banjarmasin 2019-sekarang, dokter bedah
- Ciputra Mitra Hospital 2019-sekarang, dokter bedah

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.