Anggaran Jember Fashion Carnaval 2025 Capai Rp 1,9 Miliar, DPRD Minta Pemerintah Lebih Selektif
Haurrohman April 18, 2025 07:31 AM

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER – Pemkab Jember mengalokasikan dana sebesar Rp 1,9 miliar untuk penyelenggaraan Jember Fashion Carnaval (JFC) tahun 2025. Angka ini meningkat dari sebelumnya Rp 1,5 miliar setelah dilakukan efisiensi anggaran di tingkat daerah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember, Bambang Rudianto, menjelaskan penambahan anggaran sebesar Rp 400 juta tersebut didasari oleh pertimbangan potensi ekonomi yang besar dari ajang tahunan ini.

“Event JFC yang awalnya dialokasikan Rp 1,5 miliar akan ditambah Rp 400 juta. Kami fokus pada kegiatan-kegiatan yang berpotensi menciptakan multiplier effect bagi perekonomian lokal,” ujar Rudi,Kamis (17/4/2025).

Menurutnya JFC bukan sekadar festival mode, tetapi telah menjadi ikon Jember di mata dunia. Dukungan terhadap JFC, lanjutnya, datang tidak hanya dari tingkat lokal dan nasional, tetapi juga dari kalangan internasional.

“Dukungan datang dari Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, juga beberapa pihak luar negeri seperti Jepang. Ini menunjukkan bahwa JFC sudah menjadi bagian dari diplomasi budaya Indonesia,” ujarnya.

Rudi juga menilai bahwa investasi anggaran dalam JFC akan memberikan dampak besar bagi perekonomian masyarakat. Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik diharapkan dapat mendorong omzet pelaku UMKM, serta meningkatkan tingkat hunian hotel dan penginapan di Jember.

“Kami memberikan stimulan melalui anggaran, tapi feedback dan profit-nya bagi daerah sangat luar biasa,” tambahnya.

Namun demikian kebijakan penambahan anggaran tersebut memantik sorotan dari DPRD Jember. Ketua Komisi B, Candra Ary Fianto, mempertanyakan alasan di balik penambahan dana tersebut di tengah upaya efisiensi anggaran secara umum.

“Kenapa ada penambahan sampai Rp 400 juta justru saat banyak event lain yang punya nilai budaya dan sejarah justru dipangkas atau bahkan dihilangkan anggarannya?” tanya Candra.

Ia menekankan penguatan pada satu event tidak seharusnya mengorbankan program lain yang juga memiliki dampak ekonomi dan budaya yang signifikan.

“Seharusnya tidak ada pemangkasan total pada program lain. Ke depan, Disparbud perlu memiliki prioritas yang jelas dalam menyusun kalender pariwisata dan budaya Jember,” ujarnya.

Meski demikian, Candra tetap berharap JFC dapat menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi daerah, terlebih dengan kabar bahwa tamu dari luar negeri pada penyelenggaraan tahun ini akan lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

“Jadikan JFC sebagai media diplomasi ekonomi, budaya, dan pariwisata yang bisa membawa dampak positif bagi Jember,” pungkas legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.