MUI Pertanyakan Rencana Prabowo Bawa Warga Gaza ke Indonesia, Singgung Tipu Muslihat Israel
Junianto Hamonangan April 10, 2025 12:31 AM

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza, Palestina, ke Indonesia dipertanyakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas menuturkan ada tipu muslihat Israel dibalik rencana relokasi penduduk Gaza yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

Rencana pengosongan Gaza dengan dalih relokasi sebagai proposal perdamaian di Timur Tengah ditentang sejumlah pihak karena dinilai sebagai bagian dari pendudukan Israel. 

"Pertanyaannya, untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" kata Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025). 

Menurut Buya Anwar, jika rencana tersebut terealisasi, Israel bisa lebih leluasa menduduki dan menguasai wilayah Gaza.

"Mereka leluasa menempatkan warga negaranya ke daerah yang mereka duduki sehingga dalam waktu tertentu Gaza akan menjadi bagian dari negara Israel Raya yang mereka cita-citakan," kata Buya Anwar.

Sebelumnya, kata Buya Anwar, Kota Yerussalem dulu dikuasai oleh rakyat Palestina.

Namun sekarang ini sudah diduduki oleh Israel dan dijadikan sebagai ibu kota negara. 

"Jadi belajar kepada sejarah, maka Indonesia dalam menghadapi manuver yang dilakukan oleh Israel tersebut harus cerdas. Jangan sampai negara kita dikadalin oleh Israel," ucapnya.

Buya Anwar meminta pengobatan dan perawatan penduduk Gaza tetap harus dilakukan di wilayah Gaza, bukan di tempat lain.

"Sebagai bangsa yang sudah kenyang dijajah selama 350 tahun, kita harus tahu yang namanya penjajah itu punya seribu satu cara dan tipu daya. Untuk itu kita sebagai bangsa jangan pula sampai tertipu oleh mulut manis mereka," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Prabowo berencana mengevakuasi warga Gaza, Palestina, yang terluka akibat serangan brutal di wilayah tersebut.

Mereka akan dibawa ke Indonesia untuk mendapatkan perawatan medis. Prabowo akan mengutus Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono untuk mengonsultasikan hal ini dengan Pemerintah Palestina dan negara-negara Timur Tengah. 

"Kami juga siap menerima korban-korban yang luka-luka, dan nanti segera kirim Menlu untuk diskusi dengan pemerintah Palestina, dengan pihak daerah tersebut bagaimana pelaksanaannya untuk kami siap evakuasi mereka yang luka-luka," kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (9/4/2025).

Kepala Negara menyatakan, siapapun warga Palestina yang terluka boleh mendapatkan pengobatan di Indonesia.

Termasuk, anak-anak yatim piatu dan warga yang terkena trauma akibat penyerangan.

"Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kita perkirakan mungkin jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama," ucap Prabowo.

(Kompas.com/Firda Janati)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.