Haul KH. Moh. Hasan Genggong: Mengenang Keteladanan Sang Kiai Sepuh
Haurrohman April 11, 2025 06:31 AM

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Puluhan ribu umat Islam memadati kawasan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (10/4/2025). Kehadiran mereka bukan sekadar menghadiri acara tahunan, tetapi juga menjadi bagian dari penghormatan mendalam terhadap sosok ulama besar, KH. Moh. Hasan Genggong, dalam peringatan haulnya yang ke-72.

KH. Moh. Hasan, yang dikenal sebagai tokoh kharismatik dan pendiri Pesantren Genggong. Ia wafat pada malam 11 Syawal 1374 H atau bertepatan dengan 1 Juni 1955, dalam usia 112 tahun. Wafatnya Kiai Sepuh—begitu ia kerap disapa—meninggalkan duka mendalam bagi para santri dan masyarakat luas.

Bupati Probolinggo, Mohamad Haris, yang juga cicit dari KH. Moh. Hasan, turut menyampaikan kisah-kisah spiritual dan keteladanan sang kiai. Menurutnya, banyak karomah atau keistimewaan spiritual yang melekat pada KH. Moh. Hasan, dan hingga kini masih hidup dalam ingatan masyarakat.

Lebih jauh, Gus Haris juga menyoroti kesederhanaan hidup yang dijalani KH. Moh. Hasan. Bahkan dalam hal kecil sekalipun, seperti tidak memetik daun tanpa izin, beliau menunjukkan adab dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama dan lingkungan.

"Beliau tidak pernah menyakiti siapa pun dan selalu menebarkan kasih sayang kepada seluruh makhluk. Gaya hidupnya sangat sederhana, tapi kaya akan nilai-nilai keteladanan," lanjutnya.

Selain dikenal sebagai tokoh pesantren, KH. Moh. Hasan juga memiliki peran penting dalam sejarah organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia pernah diamanahi langsung oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari untuk menjadi Syuriah NU pertama di wilayah Kraksaan, Probolinggo.

Menurut Gus Haris, kecintaan KH. Moh. Hasan kepada NU tidak hanya ditunjukkan lewat dukungan kelembagaan, tapi juga secara spiritual dan kultural. “Beliau tidak hanya membentuk NU secara fisik, tapi juga secara rohani—menjadikannya gerakan yang penuh kasih sayang, kebersamaan, dan keteguhan dalam prinsip Ahlussunnah wal Jama’ah,” tutupnya.

(Ahsan Faradisi/TribunJatimTimur.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.