Kantongi Bukti, Pasien yang Ngaku Dilecehkan Dokter RS Persada Malang Lapor Polisi
Garudea Prabawati April 18, 2025 07:59 PM

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita inisial QAR (31) mengaku menjadi korban pelecehan seksual dari AY, seorang oknum dokter Persada Hospital Malang, Jawa Timur (Jatim).

Wanita asal Bandung, Jawa Barat (Jabar) itu mengaku dilecehkan dokter AY pada 27 September 2022, saat korban berlibur ke Malang lalu dirawat inap di rumah sakit swasta tersebut karena masalah kesehatan.

Terbaru, QAR akan membuat laporan ke Polresta Malang Kota pada Jumat (18/4/2025) sore ini, atas kasus dugaan pelecehan seksual yang dialaminya itu.

"Pada hari ini, kami bersama korban akan membuat laporan di Polresta Malang Kota," kata Satria Marwan selaku penasehat hukum korban, Jumat, dilansir SuryaMalang.com.

"Kami akan datang ke Polresta Malang Kota pada sore nanti, mungkin sekitar pukul 16.00 WIB," lanjutnya.

Sebelumnya, Satria juga menyebutkan barang bukti yang sudah dikantongi oleh pihaknya guna mendukung pembuatan laporan polisi atas kasus dugaan pelecehan seksual ini.

"Bukti yang kami punya, yaitu bukti chat percakapan WhatsApp antara terduga pelaku dan korban. Yang mana bukti chat percakapan itu juga sudah di-upload di akun Instagram korban," ujar Satria, Rabu (16/4/2025), dilansir SuryaMalang.com.

Satria juga menerangkan alasan korban QAR baru membuka kasus ini ke publik sekarang atau 2 tahun setelah kejadian.

Ternyata, korban mengalami trauma secara psikis akibat kejadian pelecehan seksual tersebut.

"Jadi, kenapa korban baru speak up dikarenakan adanya banyak faktor, yaitu korban ini bukan berasal dari Malang, jadi dia enggak punya teman di sini dan merasa takut. Dan kebetulan belum lama ini, ada kasus pelecehan seksual lainnya di Malang, korban mengetahui informasi tersebut dan memotivasi dirinya untuk speak up," ungkap Satria.

"Karena selama ini, korban cukup tersiksa batinnya dan mengalami trauma. Dan tadi saat kami berkomunikasi secara online lewat zoom, korban terlihat berkaca-kaca dan menangis saat kembali menceritakan kejadian tersebut," sambungnya.

Sementara itu, Satreskrim Polresta Malang Kota menyatakan siap menerima laporan dari QAR.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Soleh mengatakan bahwa setelah laporan diterima, maka akan segera dilakukan proses ke tahap penyelidikan.

"Silahkan, segera melapor ke kami. Kami siap menerima laporannya dan selanjutnya kami proses ke tahap penyelidikan," ujar Soleh.

Kronologi Dugaan Pelecehan

Kasus dugaan pelecehan seksual kali ini diunggah oleh akun X @Malangraya_info pada Selasa (15/4/2025), dengan judul 'Viral dugaan aksi pelecehan yang terjadi di salah satu RS Swasta di Kota Malang'.

Unggahan tersebut berisi utas mengenai curhatan korban.

QAR bercerita bahwa kejadian tak menyenangkan yang dialaminya itu terjadi pada September 2022, saat ia berlibur ke Malang.

"Pada bulan September itu, saya berangkat sendirian ke Malang buat liburan. Tetapi karena saya ini orangnya ringkih, akhirnya saya mengalami sakit," kata QAR saat dikonfirmasi lewat telepon pada Rabu, dilansir SuryaMalang.com.

Korban lalu mencari informasi secara online tentang rumah sakit terbaik di Malang dan diarahkan ke salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

"Lalu di tanggal 26 September 2022 sekira jam 01.00 WIB dinihari, saya menuju ke Persada Hospital dan masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Lalu, di situ saya ketemu dengan dokter berinisial AY dan diperiksa terus sempat diinfus," jelas QAR.

Dalam pemeriksaan tersebut, QAR didiagnosa mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus dilakukan pemeriksaan rontgen.

Namun, hasil rontgen tersebut rupanya tidak langsung keluar.

Terduga pelaku AY lalu mengarahkan QAR ke bagian meja perawat dan diminta untuk memberikan nomor kontak WhatsApp.

"AY ini bilang untuk menyerahkan nomor kontak Whatsapp (WA) ke meja suster. Alasannya, hasil rontgen akan dikirim oleh pihak rumah sakit ke nomor WA saya," beber QAR.

Setelah itu, korban diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

Namun karena kondisinya tak membaik, pada malam harinya, QAR kembali lagi ke rumah sakit tersebut untuk diobservasi lalu dipindahkan ke ruangan kamar VIP.

Keesokan harinya pada 27 September 2022, hasil rontgen pasien akhirnya keluar.

QAR sempat terkejut karena yang memberitahu lewat WA tentang hasil rontgen itu bukanlah nomor rumah sakit, melainkan nomor dari dokter AY.

Mulanya, korban QAR berpikiran positif karena hanya sekedar mengabarkan hasil rontgen.

Tetapi, AY justru semakin intens melakukan chat yang justru mengarah ke hal pribadi.

"Di dalam chat-nya, AY tanya kabar saya lalu tanya sudah tidur kah sambil juga menawarkan kopi. Tetapi chat itu tidak saya balas, karena saya merasa dokter kok seperti ini," ungkap QAR.

Saat menjalani rawat inap, tiba-tiba AY melakukan kunjungan ke kamar korban sambil membawa stetoskop.

Saat itu, QAR sedang dijenguk oleh temannya dan kemudian temannya itu berpamitan pulang.

Di waktu itulah, tabiat aneh pelaku mulai terlihat, dimulai saat AY menutup seluruh gorden kamar inap lalu menyuruh QAR membuka baju rawat inapnya.

"Alasannya mau diperiksa dan meski sudah tidak nyaman, tapi masih menuruti. Setelah itu, AY menyuruh saya buka bra," ujar QAR.

"Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Akhirnya, saya menuruti dan membuka bra," imbuhnya.

Selanjutnya, AY melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian sensitif dari QAR.

Tak lama kemudian, AY pun mengeluarkan handphone-nya.

"Saya bilang, ngapain dok kok mengeluarkan HP. Si AY menjawab mau balas WA teman, jadi posisinya tangan kanan masih pegang stetoskop menempel di dada kanan saya dan tangan satunya memegang HP," terang QAR.

"Tetapi, posisi HP nya itu berada tepat mengarah ke dada saya. Langsung saya tarik baju ke atas dan menutup bagian dada, dan saya bilang ke AY mau tidur istirahat," lanjutnya.

AY pun menghentikan aksinya dan langsung keluar kamar.

Pada keesokan harinya, QAR diperbolehkan pulang karena kondisi sudah membaik.

Dinonaktifkan

Persada Hospital Malang kini terus melakukan penyelidikan internal atas kasus pelecehan seksual terhadap pasien yang diduga dilakukan oleh dokter AY ini.

Pihak manajemen rumah sakit juga telah menonaktifkan AY selama proses persidangan etik dan disiplin terhadap oknum dokter tersebut.

(Nina Yuniar) (SuryaMalang.com/Kukuh Kurniawan)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.