TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya — Tren Fuji Bowling menari setelah melempar bola bowling dan diiringi lagu lawas “Bumble Bee” rilisan tahun 1999, yang viral dan menjadi latar populer dalam video-video pendek di berbagai platform digital.
Tren yang diviralkan oleh konten kreator Fujianti Utami Putri ini, tidak hanya menghidupkan kembali popularitas lagu tersebut, tetapi juga membawa dampak bagi arena bowling. Salah satunya dirasakan oleh Happy Time, arena bermain di Mall Ciputra World Surabaya.
“Pengaruhnya cukup besar. Banyak pengunjung datang khusus untuk main bowling sambil bikin konten video. Tren ini cukup mengangkat kembali minat masyarakat terhadap bowling,” ujar Yogi Suhartanto, tim marketing Happy Time, Kamis (10/4/2025).
Menurut Yogi, mayoritas pengunjung yang terpengaruh tren ini berasal dari kalangan Gen Z, dengan dominasi pemain perempuan. Mereka biasanya datang pada sore hingga malam hari, dan momen bermain seringkali diabadikan dalam video berdurasi singkat dengan gaya joget khas seusai melempar bola ke pin.
“Di sini juga bisa bikin tanding mini game. Konsepnya fun game, jadi memang untuk seru-seruan,” tambahnya.
Permainan bowling di Happy Time cukup ramah di kantong. Dengan tarif Rp39 ribu, pengunjung bisa memainkan satu game yang terdiri dari lima frame. Dalam satu frame, pemain memiliki dua kesempatan untuk menjatuhkan seluruh pin.
“Setiap pemain bisa dapat total sepuluh kali lemparan. Permainannya bisa untuk dua sampai tiga orang sekaligus,” jelas Yogi.
Untuk sistem tanding fleksibel, bisa disesuaikan dengan jumlah pemain.
Fasilitas ini tidak terbatas pada orang dewasa. Anak-anak juga dapat ikut serta, karena tersedia alat bantu berupa ramp khusus yang memudahkan mereka untuk mendorong bola dengan aman.
Winda Pispita dari tim Happy Time menambahkan tren ini juga membuka peluang untuk aktivitas komunitas maupun acara perusahaan. Bowling kini menjadi pilihan populer untuk mini gathering, acara ulang tahun, hingga lomba 17-an ala kantor dan sekolah.
“Banyak karyawan yang datang habis kerja, atau sekolah-sekolah bikin kompetisi santai. Kadang kami adakan acara berhadiah voucher juga. Jadi tempat ini jadi semacam ruang untuk kumpul sambil bersenang-senang,” kata Winda.
Konsep gathering dengan nuansa fun bowling biasanya diikuti oleh 10 hingga 35 orang. Aktivitas ini menjadi alternatif hiburan baru yang tidak hanya seru, tetapi juga cocok untuk semua usia.
“Kalau Gen Z biasanya datang sambil bikin konten. Kalau pekerja, biasanya mampir di jam makan siang atau sepulang kerja. Waktu Ramadan kemarin, suasana juga ramai karena dijadikan tempat ngabuburit,” tutupnya.
(Ahsan Faradisi/TribunJatimTimur.com)