Mas Rusdi Dorong Peningkatan Mutu Layanan Bidan untuk Tekan Angka Kematian Ibu, Bayi, dan Stunting
Haurrohman April 11, 2025 02:06 PM

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Peningkatan kualitas pelayanan bidan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta menekan prevalensi stunting, menjadi salah satu perhatian Pemkab Pasuruan. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) ke-8 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Pasuruan di Auditorium Mpu Sindok, Kamis (10/4/2025).

Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Mas Rusdi ini mengajak seluruh anggota IBI untuk terus menunjukkan profesionalisme dan dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan, khususnya bagi ibu dan anak.

"Bidan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat, terutama bagi ibu dan anak di Kabupaten Pasuruan," ujar Mas Rusdi.

Ia menekankan pentingnya pelayanan yang humanis, berkualitas, dan sesuai dengan standar kesehatan. Pelayanan yang baik, menurutnya, akan berkontribusi langsung pada penurunan angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan, serta angka kematian bayi (AKB) baru lahir.

"Saya juga berharap para bidan dapat ikut menekan semaksimal mungkin prevalensi stunting pada tahun ini," lanjut politisi muda dari Partai Gerindra itu.

Mas Rusdi mengakui bahwa kasus AKI dan AKB masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Berdasarkan laporan yang diterimanya, masih banyak kasus yang terjadi selama proses persalinan.

"Solusinya, kami sangat membutuhkan peran aktif teman-teman bidan untuk menuntaskan persoalan ini. Target kami, angka kasus ini bisa turun hingga 14 persen," tegasnya.

Ia kembali mengingatkan bahwa peran bidan sangat krusial, tidak hanya dalam proses persalinan, tetapi juga dalam edukasi dan pencegahan dini masalah kesehatan ibu dan anak.

Sementara itu, Ketua IBI Kabupaten Pasuruan, Sri Sudarti, mengungkapkan data yang menunjukkan adanya peningkatan kasus kematian ibu dan bayi selama tahun 2024. Ia mencatat, sepanjang tahun tersebut terdapat 18 kasus kematian ibu melahirkan, naik dari 16 kasus pada tahun sebelumnya. Kematian bayi bahkan melonjak tajam, dari 77 kasus pada 2023 menjadi 188 kasus di tahun 2024.

"Ini menunjukkan bahwa setiap bidan harus semakin terampil, mampu mendidik, dan membangun kedekatan dengan pasiennya. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri ibu yang akan melahirkan, sehingga risiko bisa ditekan," ujar Sri.

Saat ini Kabupaten Pasuruan memiliki 1.367 bidan yang tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit, puskesmas, klinik swasta, hingga praktik mandiri. 

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.