TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Megawati Soekarnoputri menerima kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto di kediamannya, Menteng Jakarta Pusat, pada Senin (7/4/2025) malam.
Dalam pertemuan tersebut diungkapkan tak membicarakan soal posisi PDIP di pemerintahan Prabowo.
Tetapi bicara personal, soal nostalgia hingga keluarga.
"Nggak (PDIP masuk kabinet) dan itu nggak ada dalam substansi pembicaraan Ibu (Megawati) dengan Pak Prabowo, nggak ada soal posisi dan sikap partai," kata Juru Bicara PDIP, Mohamad Guntur Romli, ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (11/4/2025).
Dijelaskannya Presiden Prabowo pasti sudah mengerti dan menghormati sikap Ketua Umum PDIP Megawati.
"Makanya nggak pernah dibahas lagi soal itu. Hanya yang dibahas itu terkait masalah pribadi, nostalgia, terus hubungannya selama ini baik, soal kabar anak, biasanya Ibu itu kan begitu," imbuhnya.
Adapun alasan pertemuan tersebut terjadi pada malam hari. Dikatakan Guntur bahwa pertemuan dua tokoh bangsa tersebut bersifat personal.
"Karena itu personal, pertemuan personal, bukan pertemuan resmi yang pakai liputan, nggak mau bikin drama lah, bukan drama politik," jelasnya.
Diketahui Presiden Prabowo Subianto mengunjungi kediaman Presiden kelima sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (7/4/2025) malam.
Dalam foto yang diperoleh Tribunnews.com, Prabowo tampak mengenakan kemeja safari lengan panjang khasnya.
Sementara Megawati mengenakan baju dengan motif bunga-bunga. Keduanya tampak duduk bersebelahan.
Sekertaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani yang turut mendampingi Prabowo ke kediaman Megawati, pada Senin (7/4/2025) malam.
Ia mengatakan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan kalau posisi PDIP tetap berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.
Secara garis besar, Megawati menyampaikan memberikan dukungan kepada pemerintahan Prabowo meski tidak berada dalam pemerintahan.
"Ibu Mega mengharapkan agar masa kepresidenan Pak Prabowo yang telah dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 bisa efektif untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat karena itu jika dianggap perlu silakan menggunakan PDI sebagai instrumen yang juga bisa digunakan untuk memperkuat pemerintahan tetapi tidak dalam posisi dalam koalisi," kata Muzani saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Lebih lanjut, Muzani menyatakan, Megawati berharap supaya pemerintahan Prabowo bisa efektif.
Tak cukup di situ, Prabowo juga diharapkan bisa menggunakan kekuatannya untuk kepentingan rakyat.
"Jadi pada prinsipnya Ibu Mega tetap berharap agar masa kepresidenan Pak Prabowo bisa efektif sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara menggunakan kekuatannya untuk kepentingan rakyat dan bangsa," kata Muzani.
Hanya saja kata Muzani, Megawati secara sikap tidak akan membawa PDIP masuk dalam pemerintahan.
"Ya kira-kira seperti itu, pokoknya begitu (tidak gabung pemerintahan)," ujar dia.
Prabowo pun kata Muzani, merasa bersyukur mendapat dukungan dari Megawati dan PDIP.
Hal ini akan kata dia, bakal memperkokoh posisi pemerintahan.
"Bersyukur Pak Prabowo mendapatkan support, dukungan dari Ibu Mega di dalam pemerintahan ini, dan tentu saja ini bagian dari upaya untuk memperkokoh posisi pemerintahan," kata Muzani.