Istana Filipina Tanggapi Viralnya Video Presiden Bongbong Marcos Berdarah dari Mulut saat Pidato
Tiara Shelavie April 12, 2025 12:34 AM

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Filipina melalui Istana Kepresidenan Malacanang buka suara terkait viralnya video Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. yang tampak berdarah saat memberikan pidato pada Rabu lalu (10/4/2025).

Di pernyataan yang dibagikan pada Kamis malam (10/4/2025), Pihak Istana Malacanang menepis kekhawatiran terkait kesehatan Presiden Bongbong Marcos setelah unggahan media sosial yang mengklaim adanya pendarahan yang keluar dari gusi saat menghadiri acara publik pekan ini.

Spekulasi tentang kesehatan Presiden mencuat setelah beberapa pengguna media sosial menyoroti dugaan pendarahan gusi Marcos Jr. saat berpidato dalam acara penghormatan kepada personel penegak hukum yang tewas di Camp Aguinaldo, Selasa.

Juru Bicara Istana Malacanan, Claire Castro menegaskan tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena presiden tetap dalam kondisi sehat.

"Tidak perlu khawatir. Kami baru saja mengadakan pertemuan pagi ini. Saya tidak melihat ada yang tidak baik dengan kesehatannya," ujar Castro dalam pesan singkat seperti yang dikutip dari media Filipina, ABS-CBN.

Selain acara di markas militer, Marcos pada selasa lalu juga menghadiri dua agenda lainnya yakni peringatan Araw ng Kagitingan di Tugu Nasional Mt. Samat, Pilar, Bataan, dan pameran makanan di Mandaluyong.

Kronologi Kejadian

Insiden viral tersebut terjadi saat Bongbong Marcos menggelar pidato singkat di Camp Aguinaldo, Quezon City, Rabu.

Video berdurasi lima menit yang viral tersebut diunggah oleh pihak Istana Filipina dan lembaga penyiaran negara RTVM. 

Sekitar menit 1:38 pada klip tersebut, terlihat darah menetes dari sisi kanan bawah mulut presiden.

Meski mulutnya berdarah, Marcos tetap melanjutkan pidato tanpa jeda, dan Istana tidak menyebutkan pendarahan tersebut sama sekali seusai kejadian sebelum tangkapan layar dari klip tersebut viral.

Dikutip dari ABS-CBN, banyak warganet Filipina yang menyiratkan kemungkinan Bongbong Marcos mengalami sakit serius.

Spekulasi yang beredar deras di media sosial terutama muncul dari kalangan pendukung rival politik utamanya saat ini yakni mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Sebagian pengguna berspekulasi bahwa Marcos yang kini berusia 66 tahun, menunjukkan gejala penyakit ginjal kronis.

Penyakit tersebut merupakan kondisi yang sama yang dialami ayahnya, mendiang diktator Ferdinand Marcos Sr., yang memerlukan transplantasi ginjal berkali-kali pada 1980-an.

Gusi berdarah memang bisa menjadi gejala penyakit ginjal kronis, karena fungsi ginjal yang buruk dapat mengganggu pembekuan darah dan memicu peradangan gusi.

Namun demikian, banyak pula yang berspekulasi bahwa Bongbong Marcos mengalami masalah seperti gingivitis atau kebersihan mulut yang buruk.

Menanggapi klaim di media sosial, Juru Bicara Istana Claire Castro menegaskan isu tersebut terlalu dibesar-besarkan dan menegaskan "tidak ada yang perlu dikhawatirkan".

"Kami baru saja mengadakan pertemuan pagi ini," katanya kepada wartawan, Kamis seperti yang dilansir Philippine Daily Inquirer .

"Saya tidak melihat ada yang salah dengan kesehatannya."ungkap Castro

Dalam jumpa pers Jumat ini (11/4/2025), Castro juga kembali menegaskan bahwa Bongbong Marcos dalam keadaan sehat dan mendesak media tidak membesar-besarkan insiden tersebut.

"Hal itu tidak baik untuk negara. Kita harus mendoakan kesehatan para pemimpin," pungkasnya.

(Bobby)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.