Tarif Trump Mulai Berimbas ke Elon Musk, Tesla Hentikan Penjualan Dua Model Mobilnya di Tiongkok
Pravitri Retno W April 12, 2025 08:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Panasnya hubungan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) mulai berimbas kepada salah satu sekutu Donald Trump, yakni Elon Musk.

Hal ini terjadi setelah perusahaan mobil listrik miliknya, yakni Tesla, mulai menghentikan penjualan kendaraan listriknya di Tiongkok.

Dikutip dari Reuters, keputusan Tesla dikabarkan melalui situs webnya di Tiongkok pada Jumat ini (11/4/2025).

Di dalam pemberitahuan tersebut, Tesla mengumumkan pihaknya menghentikan sementara penerimaan pesanan baru untuk mobil Model S dan Model X di Tiongkok.

Kedua model mobil Tesla tersebut diproduksi di AS dan diimpor ke Tiongkok.

Pesanan baru untuk kedua model juga tidak lagi tersedia di akun program mini WeChat Tesla di Tiongkok.

Tesla sendiri belum mau memberikan respons lebih lanjut saat dihubungi oleh Reuters untuk memberikan pernyataan resmi terkait langkah tersebut.

Langkah ini diduga terjadi akibat perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, AS dan Tiongkok, yang saling memberlakukan tarif pembalasan di pekan ini.

Pada Jumat, Tiongkok menaikkan tarif impor barang AS menjadi 125 persen sebagai respons atas keputusan Presiden Donald Trump yang sebelumnya menaikkan tarif barang Tiongkok menjadi 145 persen.

Tarif AS yang lebih tinggi secara signifikan meningkatkan biaya ritel bagi konsumen Tiongkok, membuat mobil-mobil ini lebih mahal dibandingkan mobil listrik (EV) produksi lokal.

Perusahaan yang berbasis di Austin, Texas, ini paling tidak terpengaruh oleh tarif Trump dibandingkan produsen mobil lain karena sebagian besar produksinya untuk pasar AS bersifat domestik.

Namun demikian, kebijakan Trump tersebut berimbas pada produksi Model 3 dan Model Y mereka yang pabriknya berada di Shanghai.

Adapun kedua model tersebut dijual di Tiongkok dan diekspor ke pasar seperti Eropa, yang menyumbang mayoritas penjualannya.

Menurut analis Asosiasi Dealer Otomotif Tiongkok, Li Yanwei, pada 2024 Tiongkok mengimpor 1.553 unit Model X dan 311 unit Model S.

Kedua model tersebut menyumbang kurang dari 0,5 persen dari total pengiriman Tesla yang mencapai lebih dari 657.000 unit tahun lalu.

Persaingan yang meningkat dari BYD dan produsen lokal lainnya juga memengaruhi penjualan mobil Tesla di Tiongkok.

Pengiriman kategori yang mencakup sedan premium, SUV, dan Cybertruck dari Tesla juga diketahui turun 25 persen secara global pada kuartal pertama.

Para pakar otomotif menilai hal ini terjadi karena kurangnya pembaruan pada kendaraan milik Tesla dan reaksi terhadap politik CEO Elon Musk.

(Bobby)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.