Pakar Pangan Universitas Brawijaya Rekomendasikan Panen Padi Tepat Waktu: Jangan Terburu-buru
GH News April 12, 2025 02:05 PM

TRIBUNNEWS.COM, MALANG Pakar pangan dari Universitas Brawijaya, Sujarwo, meminta para petani padi agar bersabar, tidak terburuburu memanen bulir padi yang belum menguning alias masih hijau.

Sujarwo mengatakan, Perum Bulog sebagai pihak yang menyerap harus menegakkan pembelian gabah berkualitas.

Menurut dia, pembelian gabah berkualitas bisa dilihat dari hasil panen petani yang dilakukan tepat waktu dan bukan sebaliknya, yaitu melakukan panen secara terburuburu.

PEMBELIAN GABAH PETANI Sujarwo, pemerhati pangan dari Universitas Brawijaya, Malang. Dia berpendapat, pembelian gabah dengan memperhatikan kualitas gabah harus ditegakkan, termasuk menegakkan aturan kerjasama kemitraan pembelian gabah antar Bulog dan petani. (Tribunnews.com)

“Pembelian gabah dengan memperhatikan kualitas gabah harus ditegakkan, termasuk menegakkan aturan kerjasama kemitraan pembelian gabah antar Bulog dan Petani,” ujar Sujarwo dikutip Sabtu, 12 April 2025.

Sujarwo mengatakan, pembelian gabah oleh Bulog saat panen raya menjadi sangat penting karena saat itu terjadi kelebihan pasokan alias over supply.

Namun yang juga sangat penting adalah mendesain mekanisme transaksi yang berdimensi keberlanjutan dan efektif dalam membangun kawasan produksi pertanian dan partnership dengan hilir.

“Disinilah edukasi untuk optimalisasi usaha tani petani dan lembaga petani dibutuhkan. Di antaranya melalui sistem kontrak kerjasama Bulog, kementan dan petani. Petani jangan diberi peluang untuk melakukan halhal tidak baik dan melakukan kesalahan seperti panen usia belum cukup atau kadar air tinggi saat jual ke bulog,” katanya.

Sujarwo berpendapat, Perum Bulog memiliki peran penting dalam penguatan sistem pangan dan juga capaian swasembada seperti yang diharapkan bersama terutama dalam mengimplementasikan visi besar Presiden Prabowo Subianto.

“Bulog berperan penting dalam penguatan sistem pangan nasional. Bulog bukan rival bagi industri lain, tapi harus dapat mempengaruhi efisiensi pasar dengan membangun ekosistem pangan yang sehat dengan kekuatan yang dimilikinya sebagai mandat mengelola urusan pokok negara melalui pemerintah saat ini,” katanya.

Kendati demikian, Sujarwo berharap Bulog berkomitmen menjalankan kemitraan jangka panjang dengan petani dengan membangun sistem informasi kemitraan berbasis IT yang memadai, sehingga taat aturan dinilai jauh lebih baik dari pada melakukan moral hazard selama bermitra.    

“Di sisi lain kementan harus terus bergandengan tangan kuat khususnya dengan Bulog dan juga Bapanas untuk menjadikan sistem pangan nasional kuat, sehingga ketahanan pangan dan kedaulatan pangan nasional berkelanjutan dan semakin kuat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia dapat kita wujudkan,” katanya.

“Untuk mewujudkan citacita pembangunan nasional yang kokoh dalam rangka Indonesia Emas 2045, maka penguatan sistem pangan dengan peran yang sinergis dan harmonis dari KementanBulogBapanas ini menjadi syarat utama yang harus dipenuhi,” ujarnya.(tribunnews/fin)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.