Jalan Raya Trangkil Semarang Masih Sering Rusak Meski Sudah Dicor, DPRD Mita Ada Pengkajian Ulang
rival al manaf April 13, 2025 06:32 PM

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang meminta Jalan HR Hadiyanto atau Jalan Raya Trangkil, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati dikaji.

Mengingat, jalur tersebut sering muncul retakan. 

Anggota DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, keretakan di jalur penghubung Sampangan - Unnes tersebut sudah sempat dibahas dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan.

Rencananya, perbaikan akan dilakukan menggunakan anggaran operational maintenance (OM) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim). 

"Kami minta dikaji. Ini sedang dikaji sebenarnya sebabnya apa. Dasarnya dulu jalan sudah dicor, kok terjadi itu. Apa bawahnya amblas atau cor patah. Ini sedang dikaji dulu, sudah diambil data," jelas Anang, Minggu (13/4/2025). 

Setelah dikaji, lanjut Anang, pemerintah bisa menentukan langkah perbaikan yang tepat. Jika tidak dikaji, menurut dia, perbaikan tidak akan selesai karena pada dasarnya wilayah itu merupakan patahan. 

"Kemarin di Musrenbang Kecamatan sudah kami singgung, termasuk beberapa wilayah yang mengalami serupa, seperti di Kuasenrejo, Gunungpati," paparnya. 

Sementara, retakan di Jalan Raya Manyaran - Gunungpati atau tepatnya di Kalipancur, Anang menyebut, masih masa jaminan setelah selesai pembangunan.  

Kasus di Kalipancur, jelas dia, jalan dilakukan peninggian agar tanjakan landai. Sementara, jalur turunan relatif aman. Adanya retakan di jalur tanjakan diharapkan bisa ditangani. 

"Yang tanjakan kemungkinan masih gelonggong, pasti ada revisi urugan," terangnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto mengatakan, akan segera memperbaiki retakan di Jalan Raya Trangkil. Daerah itu memang daerah patahan sehingga sering muncul retakan. 

"Akan kami perbaiki Senin," ucapnya. 

Sementara, terkait pembangunan tanjakan Kalipancur ini dibangun oleh pihak ketiga mengunakan dana CSR.

Dinas ataupun pengembang, kata dia, telah melakukan pengecekkan struktur bangunan setelah terjadi retakan. Menurutnya, struktur bangunan tidak ada masalah.

"Itu dibangun pihak ketiga dari dana CSR, sudah di cek dan strukturnya oke nggak ada masalah," terangnya. 

Adapun retakan terjadi, dia menilai, karena pemadatan struktur tanah saat pembangunan belum sempurna.

"Retakan itu karena pemadatan tanahnya kurang, sehingga retak. Tapi secara struktur masih oke," paparnya. (eyf)



© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.