BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Identitas mayat pria yang ditemukan mengapung di Sungai Alalak, Kelurahan Alalak Selatan, Kota Banjarmasin akhirnya terkuak, Selasa (15/4/2025)
Mayat tersebut adalah Muh Latif (14) warga Desa Berangas, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Terungkapnya jasad yang diperkirakan telah dua hari di air tersebut terungkap setelah Duwan (50) akrab dipanggil Iwan warga kampung brangas, mengkonfirmasi bahwa mayat yang ditemukan di Sungai Alalak pagi tadi adalah anaknya.
Iwan datang bersama Relawan BPK Anggun dan tiba di kamar mayat RSUD Ulin Banjarmasin Pukul 11.00 Wita. Sel (15/4/2025).
Iwan mengatakan sebelumnya sudah datang untuk memeriksa mayat di kamar mayat RSUD Ulin, dirinya sempat mengambil beberapa foto lalu kembali ke rumah untuk menanyakan kepada istrinya.
"Yang tahu cirinya Ibunya di rumah Pak. Aduh hati saya bergetar Pak melihat info dari group WA. Saya langsung datangi tempat ini kemudian pulang menanyakan Ibunya. Ibunya mengkonfirmasi benar itu adalah anak kami," Cerita Iwan sambil menitikan air mata.
Dari keterangan Iwan, diketahui jenazah bernama Muh Latif (14). Latif diketahui meninggalkan rumah sejak minggu sore (13/4/2025) dan belum kembali.
Sang Ibu Latif kemudian meminta Iwan sang Ayah untuk memeriksa kebenaran berita penemuan mayat yang terjadi pagi tadi.
"Dia keluar minggu sore, tidak membawa hp Pak. Anak saya bisa berenang, tak mungkin meninggal karena tenggelam. Aduhai sedihnya, bila memang dia diganggu orang, mudah-mudahan orang tersebut mendapatkan balasannya," ungkap Iwan
Iwan mengatakan bahwa anaknya pernah berkelahi dengan kawannya karena rebutan hp untuk menonton film. Dirinya baru mengetahui juga bahwa anaknya sering bermain di daerah Alalak Selatan.
"Positif Pak itu keluarga saya, anak saya," tegas Iwan dengan suara bergetar menjawab pertanyaan Iberahim Kepala Forensik RSUD Ulin
Sambil menunggu petugas kepolisian datang, Iwan duduk termenung, mata Iwan berkaca-kaca menitikan air mata, sambil sesekali menggelengkan kepalanya, seolah tak menyangka hal tersebut terjadi kepada anaknya.
"Ibunya pesan, biar saja divisum agar ketahuan sebab kematiannya. Ibunya juga meminta saya membawa Hp anak saya supaya bisa diperiksa polisi, hpmya terkunci kami tak bisa mengakses," Ucap Iwan sambil tetap dengan mata yang berkaca-kaca.
Petugas Polair Polresta Banjarmasin kemudian tiba di kamar mayat untuk melakukan visum bersama petugas forensik kamar mayat RSUD Ulin.
"Akan dilakukan visum dahulu, bersama tim forensik RSUD Ulin untuk memastikan kematian jenazah, dengan izin Pak Iwan," jelas Bripda Muh. Haffi petugas Satpol Air Polresta Banjarmasin. (Banjarmasinpost.co.id/Saifurrahman)