TRIBUNJATIM.COM - Berawal dari ramainya perbincangan di media sosial terkait beredarnya sebuah video yang menunjukkan keributan.
Sebuah video yang menunjukkan keributan antara seorang penumpang perempuan dan pramugari di dalam kabin pesawat viral di media sosial.
Perempuan dalam video tersebut diduga merupakan anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) berinisial MZ, yang mengenakan baju putih dan celana jeans biru.
Video tersebut mulai beredar luas dan ramai diperbincangkan sejak muncul pada Senin (14/4/2025) kemarin.
Setelah ditelusuri lebih jauh terungkap bahwa sosok wanita yang ada di video tersbeut diduga kuat MZ, anggota DPRD Sumatera Utara.
Menanggapi insiden dan video yang viral, pihak Wings Air tampaknya tak mau tinggal diam dan pasrah.
Jalur damai tidak dipilih oleh pihak maskapai Wings Air setelah ramai dibicarakan di tengah publik.
Insiden terjadi pada 13 April 2025, dalam penerbangan Wings Air dengan rute Gunung Sitolu menuju Bandara Kualanamu.
Diduga MZ, diketahui duduk di kursi 19F dan membawa koper ke dalam kabin.
Namun, koper tersebut sudah diberi label sebagai bagasi tercatat.
Sesuai prosedur keselamatan dan standar operasional, awak kabin meminta koper itu dimasukkan ke bagasi kargo bagian belakang.
Namun, penumpang berinisial MZ menolak mengikuti arahan tersebut.
"Pelanggan (MZ) menunjukkan sikap tidak kooperatif, menolak instruksi, berusaha melepas label bagasi, dan tidak mengikuti arahan awak kabin meski telah dijelaskan secara persuasif," ujar Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Wings Air, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com pada Selasa (15/4/2025), seperti dikutip TribunJatim.com.
Atas insiden tersebut, awak kabin segera melaporkannya kepada Pilot in Command (PIC), yang kemudian mengoordinasikan penanganan dengan petugas ramp di bandara.
Tim ramp bekerja sama dengan AVSEC (Aviation Security) untuk mengeluarkan penumpang MZ dari dalam pesawat.
"Keselamatan, keamanan, dan kenyamanan seluruh pelanggan serta awak pesawat merupakan prioritas utama," kata Danang.
Setelah insiden tersebut terjadi, pihak maskapai Wings Air mengaku tak akan menoleransi segala bentuk tindak kekerasan terhadap pegawainya.
Wings Air menegaskan tindakan kekerasan terhadap awak kabin adalah pelanggaran serius terhadap keselamatan penerbangan dan akan diproses secara hukum.
"Setiap bentuk pelanggaran dan tindakan yang mengganggu keselamatan penerbangan akan ditindak sesuai hukum yang berlaku," ujar Danang,
Wings Air saat ini sedang menempuh langkah hukum atas insiden tersebut.
"Wings Air saat ini sedang menempuh langkah hukum," kata Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com pada Selasa (15/4/2025).
Sebelumnya, diketahui dalam video yang beredar, MZ terlihat beradu mulut dengan pramugari yang mengenakan seragam merah.
"Kau datang terlambat. Awas lah, aku udah mau duduk. Udah lah, selesai. Kau yang memperpanjang," tutur MZ.
Tidak hanya itu, MZ juga tampak mendorong pramugari dan melakukan gerakan yang menyerupai cekikan.
Narasi yang menyertai unggahan video bahkan menyebut, "Anggota DPRD Sumut, main tangan cekik pramugari."
"Saat dilakukan pendekatan lanjutan, pelanggan (MZ) justru melakukan tindakan fisik berupa dorongan dan cekikan terhadap salah satu pramugari," lanjut Danang.
Sementara itu, pihak yang bersangkutan dalam video yang beredar yakni MZ atau Megawati Zebua mengungkapkan pendapatnya.
Megawati Zebua (MZ), anggota DPRD Sumut, membantah telah mencekik pramugari saat hendak terbang dari Bandara Gunungsitoli menuju Kualanamu Internasional.
"Video viral yang mengatakan saya mencekik itu tidak ada sama sekali. Saya hanya menyuruh pramugarinya untuk bergeser supaya penumpang yang lain bisa masuk," kata Megawati saat diwawancarai di DPRD Sumut pada Selasa (15/4/2025).
Dia menjelaskan, sebelumnya hendak membantu seorang pria tua yang ingin tasnya tidak diletakkan di bagasi.
Sebab, pria tua ini akan transit ke Padang.
"Menunggu barang di bagasi kan satu jam, bisa-lah dia ketinggalan pesawat sehingga tiketnya hangus. Makanya, saya minta tolong ke pramugarinya," ujar Megawati.
"Namun, pramugarinya bertahan sekali dengan mengatakan itu sudah dilabel sehingga tidak bisa dimasukkan ke dalam kabin," katanya.
Percekcokan pun terjadi.
Salah seorang penumpang yang berada di belakangnya merekam kejadian itu dan videonya viral di media sosial.
Sesuai prosedur keselamatan dan standar operasional, lanjut Danang, awak kabin (pramugari) mengarahkan koper tersebut untuk dimasukkan ke bagasi kargo bagian belakang.
"Namun, pelanggan (MZ) menunjukkan sikap tidak kooperatif, menolak instruksi, berusaha melepas label bagasi, dan tidak mengikuti arahan awak kabin meski telah dijelaskan secara persuasif," kata Danang.
"Saat dilakukan pendekatan lanjutan, pelanggan (MZ) justru melakukan tindakan fisik berupa dorongan dan cekikan terhadap salah satu pramugari," tambahnya.
Danang menyebutkan, tindakan ini segera dilaporkan kepada Pilot in Command (PIC) dan selanjutnya kepada petugas ramp—tim operasional darat yang menangani kesiapan pesawat dan keselamatan penumpang di bandar udara.
Pihak ramp segera berkoordinasi dengan AVSEC (Aviation Security), dan MZ diturunkan dari pesawat untuk penanganan lebih lanjut.
Pihaknya menegaskan, keselamatan, keamanan, dan kenyamanan seluruh pelanggan serta awak pesawat merupakan prioritas utama.
Ia mengimbau dan mewajibkan seluruh pelanggan untuk mematuhi ketentuan yang berlaku selama berada di area bandar udara dan di dalam kabin pesawat, termasuk aturan bagasi, keselamatan, dan instruksi dari awak kabin.
"Setiap bentuk pelanggaran dan tindakan yang mengganggu keselamatan penerbangan akan ditindak sesuai hukum yang berlaku," tuturnya.