TRIBUNJATIM.COM - Megawati Hangestri menjadi sorotan publik baru-baru ini.
Meski performa apik bersama Red Sparks, pevoli ini tak masuk Best 7 di Liga Voli Korea.
Hal tersebut lantas membuat para penggemar terkejut.
Pasalnya, atlet asal Jember, Jawa Timur itu telah menorehkan sejumlah prestasi di Korea Selatan.
Bahkan dia mengantarkan Red Sparks ke final setelah bertahun-tahun absen.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Performa Megawati di laga pamungkas pun luar biasa.
Ia sempat hampir mengantarkan Red Sparks membalikkan keadaan melawan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders dalam laga final yang berlangsung hingga lima pertandingan.
Namun, Red Sparks kalah tipis dengan agregat 2-3.
Mengutip pemberitaan BolaSport, secara total, Megawati menyumbangkan 1.020 poin untuk Red Sparks sepanjang musim.
Sang atlet berakhir tak memperpanjang kontrak dengan Red Sparks sebab ingin menemani ibu yang sakit di Tanah Air.
Terlepas dari hengkangnya Megawati, penggemar dibuat terkejut dengan pengumuman Best 7 Liga Voli Korea.
Tak ada nama Megawati sebagai opposit terbaik yang diumumkan oleh KOVO, Senin (14/4/2025).
Padahal, ia tampil konsisten hingga laga final dan sempat dua kali meraih gelar pemain terbaik alias MVP putaran di fase reguler.
Posisi opposite terbaik musim ini diraih oleh pevoli asal Kuba, Gyselle Silva, yang membela GS Caltex Seoul KIXX.
Keputusan ini menuai pro dan kontra, mengingat Silva tak berhasil membawa timnya lolos ke babak playoff dan hanya finis di peringkat keenam klasemen akhir.
Silva memang mencatatkan statistik impresif dengan menduduki posisi teratas pencetak poin terbanyak di fase reguler, yakni 1.008 poin.
Namun, kontribusi Megawati yang membawa timnya hingga ke final dengan total 802 poin di fase reguler, tentu juga tak bisa diabaikan begitu saja.
Selain statistik, sistem voting turut menentukan daftar pemain yang masuk ke dalam Best 7.
Ketika nama Megawati harus rela absen dari daftar Best 7 KOVO, Red Sparks masih bisa terwakili oleh Vanja Bukilic dan Yeum Hye-seon.
Daftar penghargaan individu Liga Voli Korea 2024-2025:
Best Coach: Marcello Abbondanza (Incheon Heungkuk Life Pink Spiders
Best Libero: Yim Myung-ok (Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass)
Best Setter: Yeum Hye-seon (Daejeon JungKwanJang Red Sparks)
Best Middle Blocker: Lee Da-hyeon (Suwon Hyundai E&C Hillstate)
Best Middle Blocker: Anilise Fitzi (Incheon Heungkuk Life Pink Spiders)
Best Outside Hitter: Kim Yeon-kong (Incheon Heungkuk Life Pink Spiders)
Best Outside hitter: Vanja Bukilic (Daejeon JungKwanJang Red Sparks)
Best Opposite: Gyselle Silva (GS Caltex Seoul KIXX)
Alasan Megawati tak perpanjang kontrak
Inilah 2 alasan kuat Megawati tak perpanjang kontrak dengan Red Sparks:
1. Cedera Otot
Selama babak final Liga Voli Korea 2024/2025, Megawati bermain dalam kondisi tidak ideal.
Cedera otot kaki yang dialaminya sejak final leg pertama tidak membuatnya menyerah.
Ia tetap turun ke lapangan, membela Red Sparks hingga leg kelima, demi membawa timnya bertarung habis-habisan sampai detik terakhir.
Puncaknya terjadi di set kelima laga final leg 5.
Saat skor ketat dan tensi pertandingan menanjak, Megawati yang sudah tak kuat menahan sakit akhirnya harus ditarik keluar.
Pelatih Koo Hee-jin akhirnya memutuskan mengganti Mega dengan Jeong Su-ji.
Keputusan yang berat, tapi terpaksa diambil demi keselamatan pemain andalannya.
Kini, Megawati akan menjalani proses pemulihan dan terapi intensif untuk cedera otot kaki dan bahunya.
Ia dijadwalkan menjalani perawatan di Surabaya dalam waktu dekat.
2. Ingin Merawat Sang Ibu di Jember
Selain alasan medis, keputusan Megawati juga dilatarbelakangi oleh panggilan hati sebagai seorang anak.
Sang ibu, yang saat ini berada di Jember, tengah membutuhkan pendampingan dan perawatan secara langsung.
Hal ini disampaikan oleh agen Megawati, yang menegaskan bahwa keputusan pulang ke Indonesia bukan karena Megawati tidak bahagia di Red Sparks.
"Megawati sangat ingin memperpanjang kontrak karena dua tahun bersama JungKwanJang sangat membahagiakan baginya," ujar sang agen.
"Namun karena kondisi kesehatan ibunya, ia memutuskan untuk tinggal bersama dan merawat beliau. Itu alasan utama mengapa ia tidak melanjutkan di V-League," sambungnya.
Keputusan Megawati memang bukan akhir dari segalanya.
Meski tak memperpanjang kontrak, pelatih Ko Hee-jin sendiri berharap masih bisa bekerja sama di masa depan.
Apalagi jika KOVO akan memberlakukan perubahan besar pada sistem perekrutan pemain asing musim depan.
Kini, Megawati tengah dalam perjalanan pulang ke Tanah Air, didampingi sang kekasih, Dio Novandra.
Ia dijadwalkan kembali ke Jember usai transit di Jakarta dan Surabaya
Megawati dikenang sebagai pevoli yang meninggalkan jejak mendalam di Liga Voli Korea.
Saat mengantar Megawati ke Bandara Incheon untuk kembali ke Indonesia, pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, tak kuasa menahan air mata.
Ia menangis haru melepas salah satu pemain terbaik yang pernah dimilikinya.
"Sepertinya saya tidak akan pernah mendapatkan pemain seperti Mega lagi. Berkat dia juga Red Sparks bisa sampai ke final," ucap Ko Hee-jin
Ia bahkan menyampaikan harapan untuk bisa kembali bekerja sama, terutama jika peraturan KOVO berubah ke arah yang lebih fleksibel.
"Kalau peraturan KOVO berubah, mari kita bekerja sama lagi di Red Sparks," katanya, tulus.
-----