Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan 1.000 meter Di Atas Puncak
GH News April 16, 2025 09:05 AM

TIMESINDONESIA, LUMAJANGGunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tercatat mengalami erupsi sebanyak tujuh kali dengan tinggi letusan 500 meter hingga 1.000 meter di atas puncak pada Selasa (15/4/2024).

Erupsi pertama terjadi pada pukul 00:21 WIB, kemudian selang empat menit kemudian kembali erupsi pada pukul 00.25 WIB dengan visual letusan tidak teramati dan saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

Pada pukul 05.54 WIB, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl).

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.

Gunung Semeru erupsi kembali pada pukul 07.32 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.

"Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 118 detik," tuturnya.

Erupsi dengan letusan tertinggi terjadi pada pukul 09.18 WIB yakni ketinggian kolom letusan teramati mencapai 1.000 mdpl dengan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi itu juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 190 detik.

Kemudian pada Selasa malam tercatat erupsi Gunung Semeru terjadi pada pukul 19.14 WIB dan 22.04 WIB, kedua erupsi tersebut tidak terpantau secara visual karena cuaca kabut, namun terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 22 mm dan durasi 120 hingga 133 detik.

Liswanto menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Level II atau waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.