Dokter Kandungan Cabul di Garut Ditangkap, IDI Jabar Pastikan Proses Sanksi Etik dan Hukum
Tiara Shelavie April 16, 2025 02:58 PM

TRIBUNNEWS.COM - Dokter kandungan cabul bernama M Syafril Firdaus atau MSF, yang diduga melakukan pelecehan di Garut, Jawa Barat, akan mendapatkan sanksi tegas dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jabar.

Ketua IDI Jabar, dr. Moh Luthfi, menegaskan bahwa proses penegakan disiplin dan etik terhadap yang bersangkutan tengah berjalan.

Tindakan MSF dinilai telah melanggar kode etik kedokteran serta sumpah profesi.

Ia mengatakan, pihaknya mengecam keras atas tindakan tak terpuji yang dilakukan pelaku.

"IDI Jabar mengecam keras perilaku dokter tersebut yang tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan etika profesi," ujarnya, kepada Tribunjabar id, Rabu (16/4/2025), dikutip dari TribunJabar.id

Pihaknya juga masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian untuk memastikan status hukum dokter tersebut sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.

Pelaku berhasil ditangkap

Polres Garut berhasil meringkus MSF pada Selasa, 15 April 2025.

Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin mengatakan, terduga pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolres Garut.

"Sudah kami amankan terduga pelaku berinisial MSF, penangkapan kurang dari 24 jam," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Selasa (15/4/2025).

Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku untuk mendalami motif dan kronologi kejadian.

AKP Joko menegaskan, penyelidikan akan berjalan secara profesional dan terbuka, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

"Mohon waktu kita sedang melakukan pemeriksaan intensif terhadap terduga," ungkapnya.

Sebelumnya, penangkapan dokter cabul tersebut telah dikonfirmasi oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Surawan.

"Dokter sudah diamankan, sementara saat ini ada 2 korban. Konfirmasi langsung ke Polres Garut ya," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang dokter kandungan bernama M Syafril Firdaus diduga melakukan pelecehan seksual saat memeriksa pasiennya di sebuah klinik di Garut, Jawa Barat.

Dugaan tersebut mencuat setelah rekaman CCTV yang merekam aksi tidak pantas itu beredar luas di media sosial.

Dalam rekaman video yang beredar, MSF terlihat memeriksa kandungan pasien menggunakan alat USG di bagian perut.

Namun, di saat tangan kanannya memegang alat USG, tangan kirinya justru mengarah ke area sensitif pasien.

Sementara itu, pengelola klinik, dr. Dewi Sri Fitriani menuturkan, pihaknya sudah lebih dulu menerima aduan dari pasien terkait dugaan pelecehan seksual oleh dokter MSF sebelum kasus ini viral.

"Ya sempat ada keluhan dari pasien," ucapnya kepada awak media, Selasa (15/4/2025).

Merespons keluhan para pasien, pihak klinik kemudian memasang CCTV di ruang praktek.

Dalam rekaman tersebut ditemukan bahwa MSF diduga melakukan tindakan tak senonoh terhadap pasiennya. 

Ia menuturkan sejak awal tahun ini, dokter MSF sudah tidak lagi menjalankan praktik di klinik tersebut.

"Memang beliau juga sudah tidak praktik di rumah sakit manapun di Garut," ungkapnya.

Dewi menjelaskan setelah aksi dokter MSF viral, pihaknya mengaku merasa dirugikan atas perilaku terduga pelaku.

Ia menyebut prilaku pelaku itu telah mencoreng profesi dokter di seluruh Indonesia.

"Sangat dirugikan sekali, apalagi bukan hanya klinik saja secara pribadi, tapi kepada seluruh dokter-dokter di Indonesia, karena dengan adanya satu oknum ini jadi mencoreng seolah-olah dokter itu sama," katanya.

(Falza) (TribunJabar.id/Nappisah/Sidqi Al Ghifari)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.