Nekat Tikam Polisi Hingga Tewas, Pelaku Ungkap Pemicunya, Mengira Orang yang Bikin Keributan  
Murhan April 17, 2025 10:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Nekat menikam polisi di Buton sampai tewas, pelaku akhirnya membuat pengakuan.

Dia yang berinisial F ini dengan lugas mengaku tak mengetahui jika pria yang ia tikam itu adalah anggota polisi.

Menurutnya, awalnya, dia hanya berencana menikam warga lain yang sedang mencarinya.

Pengakuan F tersebut ia sampaikan ke polisi setelah dF ditangkap kurang dari 24 jam usai aksinya yang keji itu.

Kini F masih dalam pemeriksaan intensif. 

Ia dan dua warga lainnya diamankan polisi usai Aipda Fajar Iwu ditikam dan meninggal dunia.

Maksud Hati Mau Menikam Orang Lain

F (22) pelaku penikam Aipda Fajar Iwu mengaku tak tahu korbannya seorang anggota polisi yang menjabat Kanit Provos Polsek Ambuau Indah Polres Buton.

Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Kombes Pol Iis Kristian, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara pelaku di Polres Buton.

F saat ini masih menjalani pemeriksaan setelah ditangkap pada Selasa (15/4/2025) kemarin.

"Ini pelaku tidak tahu kalau yang ditikamnya anggota polisi, dikiranya keluarga pemuda yang mereka cari karena bikin keributan," jelas Kombes Pol Iis saat ditemui di Polda Sultra, Rabu (16/4/2025).

Iis mengungkapkan pelaku F saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polres Buton dan Direktorat Reserse Kriminal Umum atau Ditkrimum Polda Sultra.

Selain F, polisi juga sudah menangkap pemuda yang menikam dua warga hingga memicu keributan antarkelompok pemuda.

Akibat keributan tersebut, polisi yang mencoba menangkap warga hingga berujung pada penikaman Aipda Fajar Iwu oleh pelaku F (22).

"Untuk para pelaku baik pelaku penikaman warga yang menjadi pemicu keributan dan pelaku yang menikam Aipda Fajar Iwu sudah ditangkap," ujar Kabid Humas.

"Terkait motif keributan dan penikaman anggota polisi juga masih sedang dalam penyidikan," lanjut Iis Kristian.

Iis mengatakan pelaku F kemungkinan akan dibawa ke Polda Sultra setelah pemeriksan di Polres Buton.

"Untuk saat ini pelaku masih di Polres Buton," katanya.

Kabid Humas mengatakan F menikam Aipda Fajar Iwu dengan menggunakan topeng atau tutup kepala (sebo) pada Senin malam.

"Kemungkinan pelaku F ini mengira almarhum keluarga dari pemuda yang bikin keributan malam itu. Karena mereka juga mencari pemuda dan saat itu rumahnya juga diawasi sama anggota polisi setempat," tutur Iis Kristian. 

Tiga Orang Diamankan

Kepolisian Resort atau Polres Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengamankan 3 terduga pelaku penikaman anggota polisi di Kabupaten Buton, Provinsi Sultra.

Dari 3 terduga pelaku peristiwa yang menewaskan Aipda Fajar Iwu, sosok Kanit Provos Polsek Ambuau Indah, pada Senin (14/04/2025) dinihari lalu, tersebut satu di antaranya sudah ditetapkan menjadi tersangka.

Kasi Humas Polres Buton, AKP Suwoto, Rabu (16/04/2025), mengatakan, pihaknya mengamankan 3 terduga pelaku penikaman polisi hingga meninggal dunia tersebut.

“Ada tiga orang yang diamankan, satu di antaranya sudah naik status jadi tersangka,” katanya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.

Dia membenarkan terduga pelaku rencananya akan dibawa ke Markas Kepolisian Daerah atau Polda Sultra, namun masih menunggu instruksi lebih lanjut.

“Rencananya dibawa ke Polda, tapi masih dibutuhkan keterangan untuk keperluan pengembangan. Nanti kita tunggu perkembangannya jadi atau tidak dibawa ke Polda,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Aipda Fajar Iwu, ditikam orang tidak dikenal (OTK) saat bertugas di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina, pada Senin (14/04/2025) dinihari sekitar pukul 01.50 wita.

Aipda Fajar bersama rekannya bertugas usai menerima informasi kasus penikaman 2 pemuda di Desa Ambuau Togo yang memicu konflik antardesa.

Selain mendatangi perbatasan desa, petugas mendatangi rumah orangtua terduga pelaku yang menikam pemuda tersebut.

Namun saat para petugas termasuk Aipda Fajar sedang duduk-duduk di teras balkon rumah itu, OTK tersebut tetiba menerobos.

Pria tersebut tiba-tiba menusukkan pisau atau badik sepanjang sekitar 30 centimeter (cm).

Tusukan pisau mengenai perut kanas atas Aipda Fajar serta lengan kanannya saat mencoba menangkis serangan tiba-tiba itu.

“Satu OTK naik tangga langsung menerobos tempat anggota sedang duduk,” ujar Kapolres Buton, AKBP Ali Rais Ndraha.

“Sambil mengayunkan pisau/badik kira-kira panjang 30 cm dan mengenai salah satu anggota yakni Aipda Fajar Iwu,” lanjutnya.

Aipda Fajar tersungkur bersimbah darah, sementara pelaku penikaman melarikan diri dengan melompat dari atas balkon.

Pascapenikaman, korban dilarikan ke Puskesmas Kumbewaha, Siontapina, untuk mendapatkan perawatan medis.

Korban selanjutnya dirujuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Laburunci, Pasarwajo, Buton.

Namun kondisi korban terus menurun dan meninggal dunia dengan kondisi luka robek pada bagian perut dan tangannya.

“Terdapat dua luka dari siku sebelah kanan dan perut sebelah kanan sisi atas,” kata AKP Suwoto dikonfirmasi secara terpisah.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribun-Medan.com)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.