TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora mengukuhkan 10 desa organik, di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Rabu (16/4/2025).
Hal itu sebagai bentuk komitmen Pemkab Blora dalam mendukung swasembada pangan sesuai program pemerintah pusat.
Apalagi, Blora juga menargetkan sebagai daerah yang menjadi lumbung pangan nasional.
Secara langsung, Bupati Blora Bupati Blora, Arief Rohman menyerahkan piagam kepada 10 Kepala Desa yang mendeklarasikan desanya sebagai desa organik.
Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4), Ngaliman, menyampaikan sejumlah desa yang ditetapkan sebagai Desa Organik.
Di antaranya Desa Palon, Kecamatan Jepon, Desa Andongrejo, Kecamatan Blora, Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungtuban.
Kemudian Desa Gondel Kecamatan Kedungtuban, Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Desa Pulo Kecamatan Kedungtuban, Desa Sumber, Kecamatan Kradenan.
Selanjutnya, Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati, Desa Sendangwungu Kecamatan Banjarejo dan Desa Gembyungan Kecamatan Randublatung.
"Untuk jumlah desa diharapkan organik bisa terus meningkat dengan inovasi sejuta kotak umat, yakni pemanfaatan kotoran ternak untuk pembuatan pupuk organik yang bermanfaat," jelasnya.
Lebih lanjut, Ngaliman, berencana ke depan akan menggandeng anggota TNI dari Babinsa untuk bisa ikut mengawal inovasi sejuta kotak umat agar semakin meluas.
"Mengingat potensi ternak Blora sangat besar, sehingga kotoran ternaknya bisa untuk mendukung pertanian organik," terangnya.
Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman, mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh stakeholder pertanian yang telah bersama-sama mengawal pembangunan pertanian di Kabupaten Blora.
Arief mendorong agar inovasi pertanian bisa terus diciptakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian yang sehat.
"Terimakasih kepada 10 Kepala Desa yang telah siap menjadikan desanya sebagai desa organik. Dengan begitu pertanian di 10 desa ini siap menjadi pertanian yang sehat dan menguntungkan."
"Semoga bisa menularkan ke desa-desa di sekitarnya. Kemarin saya saat acara di Pertamina Foundation juga telah menyampaikan potensi pertanian organik Blora."
"Ke depan kami ingin Pertamina bisa melanjutkan program pendampingan pertanian organik di Blora dengan menyasar lebih banyak desa lagi. Seperti yang telah dilaksanakan di Bajo dan Sidorejo," paparnya.
Arief meminta agar DP4 terus mendata kebutuhan alat mesin pertanian, kebutuhan pupuk, hingga benih. Agar bisa dikawal bersama diajukan ke Kementerian Pertanian.
"Begitu juga DPUPR agar secara berkala memaksimalkan fungsi irigasi pertanian agar MT 2 nanti hasil panennya bisa maksimal," paparnya.(Iqs)