Balas Tarif Tinggi Trump, Hong Kong Setop Kirim Paket ke AS
kumparanBISNIS April 17, 2025 04:20 PM
Hong Kong resmi menghentikan sementara layanan pos untuk pengiriman barang ke Amerika Serikat. Langkah ini diambil sebagai balasan terhadap kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump dalam perang dagang yang juga menyeret negara tersebut.
Dalam pernyataan resminya, pemerintah Hong Kong mengumumkan bahwa mulai Rabu (16/4), layanan pos Hongkong Post menghentikan penerimaan barang yang dikirim melalui jalur laut ke AS.
Mengutip Bloomberg, pengiriman melalui udara juga akan disetop mulai 27 April. Pengiriman dokumen, seperti surat, tidak terpengaruh kebijakan ini.
“AS bersikap tidak masuk akal, melakukan intimidasi, dan secara sewenang-wenang menerapkan tarif tinggi,” bunyi pernyataan tersebut.
“Hongkong Post tidak akan pernah mau memungut tarif yang diterapkan oleh AS."
Keputusan ini muncul menyusul tindakan AS yang mencabut fasilitas bebas tarif (de minimis) untuk barang kiriman pos dari China, termasuk Hong Kong, mulai 2 Mei.
Sebelumnya, barang bernilai di bawah USD 800 bebas tarif masuk. Pencabutan fasilitas ini dinilai bakal berdampak besar bagi marketplace diskon seperti Temu dan Shein.
Hong Kong yang selama ini dikenal sebagai pelabuhan bebas tanpa bea impor, kini turut terdampak langsung oleh kebijakan tarif Trump.
Berbeda dari masa jabatan pertama Trump, barang buatan lokal Hong Kong kini juga dikenakan tarif tinggi yang sama seperti barang dari China daratan.
'Penindasan Semena-mena'
Ilustrasi Pelabuhan Peti Kemas di Hongkong. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pelabuhan Peti Kemas di Hongkong. Foto: Shutterstock
Pemimpin Hong Kong, John Lee, telah mengecam keras kebijakan tarif AS. Dalam pidatonya Selasa (15/4), Lee menyebut langkah AS tersebut sebagai bentuk "penindasan semena-mena" terhadap Hong Kong dan China.
Pejabat senior China untuk urusan Hong Kong, Xia Baolong, juga turut mengkritik kebijakan Trump. Menurut Xia, perang tarif ini bukan lagi soal uang, melainkan serangan terhadap kesejahteraan rakyat China.
“AS tidak mengincar tarif kita, mereka mengincar kelangsungan hidup kita,” ujar Xia Baolong yang mengepalai Kantor Urusan Hong Kong dan Makau. “Siapapun yang mencoba membuat kita miskin dan lemah adalah musuh kita.”
Meski begitu, Trump masih membuka peluang negosiasi tarif dagang dengan China. Namun, Beijing menegaskan tidak akan bernegosiasi jika Washington tidak menunjukkan sikap saling menghormati.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.