Dokter Kandungan Cabul Pilih Korban Ibu Hamil Tua, Klinik Sudah Curiga hingga Pasang CCTV di Ruangan
Lailatun Niqmah April 18, 2025 06:31 AM

TRIBUNWOW.COM - Dokter kandungan cabul yang sudah menjadi tersangka, M Syafril Firdaus memiliki modus tertentu dalam melecehkan korbannya.

Syafril diketaui berpraktek di sebuah klinik di Garut itu dikatakan memilih para korbannya.

Khususnya ibu hamil tua yang sudah masuk usia kandungan trimester 2 dan 3.

Dokter cabul M Syafril Firdaus kini sudah berstatus tersangka.

Pria alumni Universitas Padjajaran ini sudah diamankan Polres Garut kemarin, Rabu (16/4/2025).

Dokter Iril ditangkap polisi setelah video aksinya mencabuli pasien viral di media sosial dan menjadi perhatian netizen.

Dalam video tersebut terlihat dokter Iril sedang memeriksa kondisi bayi menggunakan alat USG.

Sembari tangan kanannya memandu alat tersebut, tangan kirinya juga masuk ke dalam pasien yang tepat berada di area dada.

Terlihat di video tersebut, tangan dokrter Iril naik dan turun di sekitar dada korban.

Pasien yang sedang dicabuli sepertinya mengetahui aksi sang dokter.

Meski tangan sang pasien sesekali terlihat menghambat pergerakan tangan sang dokter, namun dokter Iril sepertinya tidak perduli dan melanjutkan aksinya.

Namun ternyata tidak semua ibu hamil yang datang ke klinik tersebut mendapatkan pelecehan seksual dari sang dokter.

Ternyata dokter Iril memiliki kriteria ibu hamil yang akan dia lecehkan.

M Syafril Firdaus ternyata cuma memilih ibu hamil dengan kehamilan Trimester 2 dan 3

Berdasarkan informasi dari google, trimester kedua kehamilan berlangsung dari minggu ke-13 sampai minggu ke-27, sedangkan trimester ketiga berlangsung dari minggu ke-28 sampai menjelang persalinan.

Artinya pelaku cuma mengincar korban yang sudah hamil besar dan akan segera melahirkan.

Fakta itu dungkap oleh mantan asisten dokter Muhammad Syafril Firdaus.

Sang asisten pada tahun 2023.

DOKTER KANDUNGAN GARUT - Seorang dokter kandungan yang berpraktik di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap pasien yang sedang melakukan ultrasonografi (USG), (kolase foto, Selasa (15/4/2025).
DOKTER KANDUNGAN GARUT - Seorang dokter kandungan yang berpraktik di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap pasien yang sedang melakukan ultrasonografi (USG), (kolase foto, Selasa (15/4/2025). (Instagram @ahmadsahroni88)

Menurutnya tindakan dokter Iril sudah diketahui perawat dan staf klinik.

Mereka juga sudah pernah menegur dokter kandungan Garut ini.

Sampai-sampai terakhir pihak klinik memasang CCTV di ruang praktik dokter kandungan Garut.

"Saya perkirakan korban 100+, saya yakin," katanya dikutip TribunnewsBogor.com dari postingan Instagram drmita.spkk.

"Saya awal kena (pelecehan) juga. Tapi cuma beberapa minggu. Mepet-mepet saya sampai chat rutin nunggu saya pulang sampai saya gak berani pulang karena ditungguin dia di depan RS," katanya seperti dikutip dari capture DM yang diposting akun Instagram drmita.spkk.

Namun karena ia merupakan mantan asisten dokter senior, dokter kandungan Garut itu tak lagi berani.

"Setelah dia tahu saya kenal dan pernah menjadi asisten di dr spog senior di Garut, dia tidak berani lagi mendekati saya," katanya.

Bahkan dokter lain pun juga mewanti-wanti dirinya untuk berhati-hati pada dokter Iril.

Menurutnya kasus pelecehan yang dilakukan dokter Iril banyak terjadi klinik.

"Untuk di RS tidak terlalu banyak kasus kepada pasien," katanya.

Saat di klinik menurutnya hampir semua pasien menjadi korban pelecehan seksual dokter kandungan Garut.

"Hampir semua pasien," katanya.

Namun dokter Iril memiliki kriteria ibu hamil yang diincar.

"Terutama yang hamil trimester 2 dan 3. Karena kalau trimester 1 tidak akan ada kesempatan untuk tangan ke arah atas perut dekat dada," katanya.

Modusnya pun seragam, mulai dari foto bareng, chat WA, postingan foto di media sosial.

"Dia akan chat pasien diawali dengan basa-basi nanya tempat di Garut wisata dan kuliner. Lama kelamaan dia akan reply semua update pasien, chat gak jelas dan merayu pasien menawarkan USG gratis," katanya.

Pasien yang masuk perangkap, katanya, akan disuruh datang ke klinik di jam terakhir.

"Dengan larangan daftar dan harus bilang sudah ada janji dengan dia kepada asiten," katanya.

Setiap ada pasien seperti itu, katanya, asisten akan disuruh pulang lebih dulu.

"Kita bukan tidak mendampingi tapi kita selalu disuruh pulang dan tidak boleh masuk," katanya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.