Sampah Jadi Problem Sektor Pariwisata, Biaya Penanganannya Mahal
Choirul Arifin April 18, 2025 01:32 PM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata menekankan pentingnya keberlanjutan dalam penanganan sampah untuk mencegah dampak negatifnya terhadap sektor pariwisata nasional.

Kerugian yang ditimbulkan oleh sampah mencapai 3 persen dari devisa pariwisata. 

"Melalui Gerakan Wisata Bersih. Kementerian Pariwisata menekankan pentingnya keberlanjutan dan penanganan isu sampah, untuk mencegah dampak negatif yang kerugiannya bisa mencapai 3 persen dari devisa pariwisata," kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.

Seluruh pemangku kepentingan diajak aktif membentuk satuan tugas untuk penanganan langsung sampah di destinasi wisata, menanamkan kesadaran, serta mengkoordinasikan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif.

"Pariwisata yang berkelanjutan sudah sepantasnya tidak hanya mengutamakan jumlah kunjungan, tetapi juga mengedepankan pengalaman berwisata yang bermakna dan kemakmuran bagi masyarakat," ujarnya.

Tahun 2024, Indonesia mencatatkan 13,9 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 1 miliar lebih perjalanan wisatawan Nusantara.

Hal ini menciptakan 25 juta lebih lapangan kerja.

Indonesia mendorong kerja sama lintas negara melalui “The 37th CAP-CSA Joint Commission Meeting” demi menjadikan sektor pariwisata bukan hanya sebagai sumber devisa tetapi juga sebagai kekuatan budaya, sosial dan solidaritas global.

Pihaknya juga mendorong pembangunan sektor pariwisata yang lebih ramah lingkungan dan berbasis masyarakat serta pengembangan 6.000 desa wisata melalui pembinaan masyarakat dan penguatan kapasitas lokal.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.