Semangat tak Turun, Atlet Disabilitas Tapin Terpaksa Berlatih Panahan di Lapangan Becek  
Edi Nugroho April 19, 2025 06:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Suasana lapangan panahan Kabupaten Tapin, tampak kurang semarak dari biasanya, Jumat (18/4/2025) sore.

Hanya dua atlet disabilitas, Ratna (35) dan Salamiah (55), tampak serius berlatih panahan untuk mengikuti seleksi mewakili Kabupaten Tapin di ajang Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Kalimantan Selatan yang akan digelar di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada 2025 ini.

Meskipun kondisi lapangan becek akibat hujan sebelumnya, tak menyurutkan semangat mereka. Dengan busur di tangan dan anak panah siap dilepaskan, keduanya melatih teknik dan kekuatan dengan penuh konsentrasi.

“Lapangan memang agak becek, tapi tetap semangat karena ini bagian dari perjuangan kami,” ucap  Ratna, yang baru kurang dari setahun mencoba olahraga panahan.

Salamiah mengungkapkan bahwa sebelumnya ia aktif di beberapa cabang olahraga seperti lempar lembing, cakram, hingga renang. Namun sejak mengenal panahan, ia merasa menemukan semangat baru yang bisa digeluti untuk jangka panjang.

“Panahan ini bisa dilakukan semua usia, termasuk kami yang sudah di atas 35 tahun. Pelatih bilang, umur 60 pun masih bisa kuat kalau rutin latihan,” jelasnya.

Sementara itu, Salamiah yang lebih dulu mengenal panahan, menyasar target dari jarak 15 meter, sedangkan Ratna fokus pada jarak sama 15 meter. Keduanya optimistis bisa bersaing di Porprov mendatang.

“Kalau saya latihan terus dari jarak 15 meter. Tapi nanti juga siap kalau diminta jarak lebih jauh,” tutur Salamiah.

Sayangnya, hingga kini para atlet disabilitas Tapin belum memiliki tempat latihan panahan khusus. Namun, mereka tetap berlatih di lapangan panahan umum milik Kabupaten Tapin, lengkap dengan fasilitas seperti toilet dan tempat berteduh.

“Harapannya ke depan bisa ada fasilitas khusus untuk atlet disabilitas, termasuk untuk panahan. Biar makin semangat dan fokus latihannya,” kata Salamiah.

Kegiatan latihan ini didukung oleh pelatih  yang memahami kebutuhan atlet disabilitas, termasuk teknik adaptif untuk memanah.

“Semoga kedepan semakin banyak atlet disabilitas yang ikut dan kami bisa mengharumkan nama Tapin di tingkat provinsi, bahkan nasional,” pungkas Ratna. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid) 
        

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.