TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera menilai bahwa persoalan mundurnya 700 CPNS Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) karena ada persoalan yang mendasar di akarnya.
"Salah satunya sentralisasi proses perekrutan, dan kerumitan birokrasi yang harus di tempat, sekolah/perguruan tinggi yang memerlukan guru/dosen," kata Mardani kepada Tribunnews, Sabtu (19/4/2025).
Karena penempatan terpusat saat distribusi itulah, dia mengatakan bahwa ternyata kenyataaanya lokasi jauh dari harapan.
Kemudian, Mardani mengatakan penyebab kedua yakni kurang akuratnya CPNS dalam pendaftaran formasi.
"Penyebab kedua bisa jadi krn karena akuratan calon PNS saat mengisi formasi tersedia bukan di daerah yang selama ini tinggal," kata Mardani.
Namun, Legislator PKS itu menilai masih ada waktu musyawarah.
"Kumpulkan dan bincang ulang dengan semua stakeholder. Jika memulai proses baru bisa setahun atau dua tahun ke depan baru terisi. Cari solusi win win solution," tandasnya
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Rini Widyantini menyatakan pemerintah sedang mengecek jumlah calon dosen CPNS yang mundur usai dinyatakan lulus dalam seleksi.
Menurut laporan sementara yang ia terima, terdapat sekitar 700 calon dosen yang mengundurkan diri.
“Kami memang mendapat laporan ada sekitar 700 yang mundur, tapi kami masih akan melakukan pengecekan terlebih dahulu,” ucap Rini dalam konferensi pers bersama Kemendiktisaintek dan Kementerian Keuangan di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).