Petty Tunjung Sari Percayakan Royalti Titiek Puspa ke Label dan WAMI, Tak Mau Ribut Soal Tuntutan
Ragillita Desyaningrum April 19, 2025 12:34 PM

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID - Petty Tunjung Sari, putri dari mendiang Titiek Puspa buka suara soal pengelolaan royalti almarhumah ibunya. Sebagai ahli waris, Petty menegaskan kepercayaannya kepada Musica Studios dan Wahana Musik Indonesia (WAMI).

Kepercayaan ini tetap dipegang teguh pasca wafatnya Titiek Puspa pada 10 April lalu. Petty menyatakan bahwa selama ini tidak ada masalah dalam penerimaan royalti dari pihak label.

Dia menolak untuk melibatkan pihak lain dalam urusan tersebut, apalagi jika hal itu tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.

“Lancar, alhamdulillah, kita ikuti saja peraturan yang ada di negeri ini. Dan kita sedang berusaha untuk menengahi, istilahnya membantu agar semua itu tidak double standard. Jadi, harus ada standard-nya,” ujar Petty saat ditemui usai acara Tahlilan Tujuh Hari Wafat Titiek Puspa di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).

Petty menyampaikan bahwa sistem pengelolaan royalti di Indonesia saat ini sudah cukup baik, sehingga ia enggan direpotkan dengan proses penagihan sendiri atas penggunaan lagu-lagu karya ibunya.

“Dan maaf ya, sistem ini istilahnya justru meninggikan harkat kita sebagai komposer. Supaya kita jangan seperti – mohon maaf – nagih-nagih (seperti) kredit panci gitu. Ya karena udah ada wadahnya,” ucapnya.

Ia juga menyoroti hubungan erat antara Titiek Puspa dan Musica Studios yang sudah terjalin sejak lama. Menurutnya, hubungan tersebut bukan sekadar relasi profesional, melainkan juga kekeluargaan yang dilandasi kepercayaan dan saling menghormati.

“Ibu saya berteman dengan Musica itu sejak lama, jadi sudah seperti keluarga dan teman baik. Dan memang ibu saya itu sudah percayakan semua ke Musica dan WAMI,” jelas Petty.

Menanggapi polemik yang akhir-akhir ini terjadi antara para pencipta lagu dan penyanyi, Petty memilih untuk tidak membawa nama besar sang ibu dalam persoalan tersebut. Ia mengajak seluruh pihak dalam industri musik untuk saling menghargai dan menjaga keharmonisan.

“Mari kita kepala dingin lah. Semua itu teman. Komposer kalau enggak ada yang nyanyi, siapa yang mau nyanyiin? Penyanyi kalau tidak ada lagu, bagaimana dia bisa mengekspresikan teknik nyanyinya, sehingga dia akhirnya dikenal?” ujar Petty.

“Komposer dan penyanyi kalau enggak ada pemain band atau musisi, hasil akhirnya enggak bisa maksimal. Jadi, kita berteman lah semua.”

Sebagai ahli waris, Petty menyadari bahwa hak ekonomi dari karya cipta Titiek Puspa akan terus berlanjut hingga 70 tahun ke depan. Ia pun bertekad untuk mengajarkan hal tersebut kepada anak-anaknya sebagai bentuk pelestarian karya dan penghargaan terhadap proses kreatif sang ibu.

“Saya bilang sama anak-anak saya, ‘Kalian harus mengerti tentang masalah royalti.’ Kita bukan mempermasalahkan royalti di segi ekonominya, tapi mesti menghargai ciptaan dia. Kita masuk ke ranah royalti dalam rangka kita melestarikan dan menjaga ciptaannya dia,” paparnya.

“Karena kreasi itu tidak semua orang bisa. Menurut saya, yang mengarang mesti extraordinary, karena dia enggak sekolah, dia enggak bisa nulis notasi, dia enggak bisa menggunakan alat musik, ya itu adanya ya dia orang kampung banget," tandasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.