Profil Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik yang Dikabarkan Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun
Widy Hastuti Chasanah April 21, 2025 05:34 PM

Grid.ID - Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus dikabarkan meninggal dunia. Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun.

Sang Bapa Suci itu menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat. Kabar duka itu diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Vatikan.

"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci Fransiskus.

"Pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya."

"Dia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, terutama dalam mendukung mereka yang paling miskin dan paling terpinggirkan."

"Dengan rasa syukur yang tak terhingga atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami serahkan jiwa Paus Fransiskus kepada cinta kasih tak terbatas dari Tuhan Tritunggal Mahakudus," ujar Kardinal Kevin Farrell.

Dilansir dari Kompas.com, Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak Jumat (14/4/2025), setelah menderita pneumonia. Setelah 38 hari di rumah sakit, mendiang Paus kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihannya.

Kini, Uskup Roma dan kepala Gereja Katolik tersebut telah berpulang. Kepergiannya tentu membawa duka mendalam bagi umat Katolik dan komunitas internasional.

Dikabarkan meninggal dunia, inilah profil Paus Fransiskus sang Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia.

Profil Paus Fransiskus

Paus Fransiskus memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio. Sosok yang berkebangsaan Argentina ini lahir di Buenos Aires, pada 17 Desember 1936.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, sebelum menjadi paus, ia adalah Uskup Agung Buenos Aires untuk periode 1998 sampai 2012. Bergoglio anak pertama dari lima bersaudara.

Dari latar belakang akademisnya, ia adalah pemegang gelar master di bidang kimia dari Universitas Buenos Aires.

Alih-alih meneruskan keahliannya itu, ia memilih bergabung ke seminari di Villa Devoto dan masuk ke Serikat Jesus pada 1958. Ia juga memegang gelar di bidang filsafat dari Colegio Maximo San Jose di San Miguel, Bergoglio.

Ia sempat mengajar studi literatur dan psikologi di Colegio de la Inmaculada di Santa Fe, Buenos Aires. Sesudah itu, dia belajar filsafat dan teologi di Faculty of San Miguel. Dia kemudian mengajar di seminari ini sampai mendapat gelar profesor.

Ia menjadi pelayanan gereja dimulai pada 1973. Pada 1980, dia menjadi rektor seminari San Miguel hingga 1986. Gelar doktoralnya diraih di Jerman.

Dikenal Sebagai Sosok Sederhana

Bergoglio dipromosikan menjadi kardinal pada 2001. Ketika menjadi kardinal, ia dikenal sebagai sosok yang rendah hati, konservatif, dan memiliki komitmen kuat terhadap keadilan sosial. Gaya hidupnya juga sederhana.

Ia memilih tinggal di apartemen kecil, bukan menempati kediaman resmi uskup yang biasanya sudah disediakan Gereja Katolik. Bergoglio diketahui juga menolak menggunakan sopir dan fasilitas mobil Limousine.

Ia bahkan dikabarkan memasak sendiri makanannya. Ketika Paus Paulus II mangkat, Bergoglio masuk menjadi kandidat paus baru.

Dia sudah menjadi kardinal pemilih dalam konklaf 2005, yang akhirnya memilih Paus Benediktus XVI. Paus Fransiskus terpilih dalam pemungutan suara hari kedua konklaf, Rabu (13/3/2013) sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Ia memilih nama Fransiskus sesaat terpilih sebagai Paus.

Dikutip dari CNN, pakar mengenai Vatikan John Allen berpendapat, nama Fransiskus ini merujuk kepada salah satu tokoh yang paling dihormati di Gereja Katolik, Santo Fransiskus dari Asisi.

Menurut Allen, pilihan nama ini di luar perkiraan. Dalam Gereja Katolik, tambah dia, ada beberapa sosok yang menjadi acuan utama, salah satunya St Fransiskus.

Nama Fransiskus, lanjut Allen, juga menjadi simbol untuk kemiskinan, kerendahhatian, kesederhanaan, dan pembangunan kembali Gereja Katolik.

"Paus Fransiskus mengirimkan sinyal bahwa ini (penunjukkannya sebagai paus) tidak akan 'menjadi sesuatu yang biasa saja'," kata Allen.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.