TRIBUNNEWS.COM - Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025), Vatikan secara resmi memasuki masa duka yang disebut novemdiales.
Ini adalah periode sembilan hari berkabung yang sarat tradisi dan doa.
Dalam masa novemdiales, Gereja Katolik menyelenggarakan misa harian dan liturgi khusus sebagai penghormatan terakhir kepada pemimpin tertinggi mereka.
Ini juga merupakan bagian dari transisi menuju pemilihan Paus baru.
Novemdiales berasal dari bahasa Latin novem yang berarti sembilan.
Istilah ini merujuk pada sembilan hari liturgi penuh doa dan misa arwah untuk mendoakan jiwa Paus yang telah wafat.
Menurut laporan dari Vatican News dan Catholic News Agency, tradisi ini dimulai sehari setelah Camarlengo, pejabat yang memegang kendali administratif selama masa sede vacante, secara resmi mengumumkan wafatnya Paus.
Pada 22 April 2025, misa pertama novemdiales untuk mendoakan arwah Paus Fransiskus digelar di Basilika Santo Petrus.
Misa tersebut dipimpin oleh seorang Kardinal senior.
Prosesi ini menjadi awal dari sembilan hari refleksi mendalam.
Acara ini dihadiri oleh para Kardinal, rohaniwan, dan ribuan umat Katolik dari seluruh dunia.
Paus Fransiskus, yang terpilih pada tahun 2013, dikenang sebagai tokoh pembaru.
Ia menekankan kesederhanaan, dialog antaragama, serta perhatian pada kaum miskin dan lingkungan hidup.
Dalam misa-misa novemdiales, para Kardinal mengenang ajaran dan jejak spiritual beliau sebagai inspirasi bagi masa depan Gereja.
Menurut National Catholic Reporter, masa ini tidak hanya menjadi penghormatan terhadap kehidupan Paus Fransiskus.
Ini juga menjadi kesempatan bagi para pemimpin Gereja untuk merenungkan tantangan dan visi yang akan diwariskan kepada penerusnya.
Misa-misa dalam novemdiales berlangsung khidmat dengan liturgi khusus setiap harinya.
Prosesi ini tak hanya menjadi penghormatan spiritual, tetapi juga simbol kontinuitas Gereja Katolik.
Sejak awal, Gereja telah mengatur transisi kepemimpinan dengan cara yang sakral dan teratur.
Selama periode novemdiales, para Kardinal juga mengadakan pertemuan (general congregations).
Pertemuan ini membahas kondisi Gereja global dan menentukan waktu pelaksanaan konklaf—proses pemilihan Paus baru.
Seperti dilaporkan oleh Reuters, konklaf biasanya digelar antara hari ke-15 hingga ke-20 setelah wafatnya Paus.
Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian novemdiales dapat berlangsung dengan penuh penghormatan.
Kini, dunia menantikan siapa yang akan melanjutkan tongkat estafet dari Paus Fransiskus.
Namun sebelum itu, Gereja memberi ruang untuk berduka, berdoa, dan bersyukur atas warisan seorang Paus yang telah menorehkan jejak penting dalam sejarah Katolik modern.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)