Apa Itu Konklaf? Begini Prosedur dan Peserta yang Bisa Ikut Serta di Dalamnya
Array A Argus April 22, 2025 08:07 AM

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pernahkah kalian mendengar tentang istilah Konklaf?

Ya, Konklaf berhubungan dengan suatu momen yang erat kaitannya dengan umat Kristiani.

Umumnya, pelaksanaan Konklaf diadakan antara 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus diumumkan.

Kardinal Katolik Roma Jean-Louis Tauran (duduk), disambut di Riyadh, Arab Saudi, Rabu (18/4/2018).
Kardinal Katolik Roma Jean-Louis Tauran (duduk), disambut di Riyadh, Arab Saudi, Rabu (18/4/2018). (AFP/Etidal)

Waktu penetapan konklaf ini berasal dari tradisi abad pertengahan ketika perjalanan ke Roma memakan waktu berminggu-minggu, sehingga meskipun sekarang perjalanan lebih cepat, aturan ini tetap dipertahankan untuk memberi waktu pertukaran pikiran antar kardinal dan persiapan spiritual sebelum pemilihan.

Lantas, apa sebenarnya Konklaf tersebut?

Penjelasan Tentang Konklaf

Konklaf adalah pertemuan tertutup dan rahasia Dewan Kardinal yang diadakan untuk memilih seorang Paus baru, yaitu Uskup Roma sekaligus kepala Gereja Katolik Roma sedunia. 

Istilah "Konklaf" berasal dari bahasa Latin cum clave yang berarti "dengan kunci", menggambarkan praktik mengurung para kardinal di dalam Kapel Sistina agar mereka dapat berdiskusi dan memilih secara bebas tanpa campur tangan dari luar.

Konklaf telah menjadi metode pemilihan Paus sejak abad ke-13, setelah adanya reformasi yang diresmikan oleh Paus Gregorius X melalui bulla Ubi periculum pada tahun 1274 untuk menghindari intervensi politik dan mempercepat proses pemilihan.

Dikutip dari Wikipedai, aturan konklaf modern diatur oleh konstitusi apostolik Universi Dominici Gregis yang ditetapkan oleh Paus Yohanes Paulus II pada 1996 dan diperbarui oleh Paus Benediktus XVI.

Konklaf bertujuan memilih Paus baru setelah Paus sebelumnya meninggal dunia atau mengundurkan diri.

Paus dianggap sebagai penerus Santo Petrus dan pemimpin spiritual umat Katolik di seluruh dunia.

Konklaf selalu diadakan di Kapel Sistina, yang terletak di Kompleks Istana Apostolik Vatikan.

Setelah masa berkabung dan masa persiapan sekitar 15-20 hari, para kardinal berkumpul untuk mengikuti misa khusus Pro Eligendo Romano Pontifice di Basilika Santo Petrus sebelum memasuki Kapel Sistina.

Pada hari pertama, dapat diadakan satu pemungutan suara, dan pada hari-hari berikutnya maksimal empat kali pemungutan suara per hari (dua kali pagi, dua kali sore).

Surat suara yang telah diisi dibakar di dalam tungku khusus, dan asap yang keluar menjadi tanda hasil pemilihan: asap hitam berarti belum ada Paus terpilih, sedangkan asap putih menandakan Paus baru telah terpilih.

Untuk terpilih menjadi Paus, seorang kandidat harus memperoleh suara mayoritas dua pertiga dari para pemilih.

Setelah terpilih, kardinal senior akan menanyakan penerimaan jabatan kepada calon Paus.

Jika menerima, ia memilih nama Paus dan kemudian diumumkan kepada publik.

Siapa Saja yang Bisa Ikut Serta dalam Konklaf?

  • Dewan Kardinal Pemilih

Hanya para kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang berhak ikut serta dan memberikan suara dalam konklaf.

Mereka disebut sebagai "kardinal elektoral".

Saat ini, jumlah kardinal yang memenuhi syarat biasanya sekitar 120-140 orang, meskipun jumlah total kardinal bisa lebih banyak.

Kardinal adalah pejabat tertinggi dalam Gereja Katolik yang ditunjuk langsung oleh Paus dan memiliki tugas khusus, termasuk memilih Paus baru.

  • Calon Paus

Secara teknis, siapa pun pria Katolik yang telah dibaptis berpotensi menjadi Paus, namun dalam sejarahnya hampir selalu Paus dipilih dari kalangan kardinal.

  • Pembatasan dan Kerahasiaan

Para kardinal yang mengikuti konklaf diisolasi secara ketat di dalam Vatikan tanpa akses komunikasi dengan dunia luar selama proses pemilihan berlangsung. 

Mereka harus bersumpah menjaga kerahasiaan dan mematuhi aturan konklaf.(ray/tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.