TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan disertai mutilasi di Serang, Banten telah direncanakan tersangka berinisial MY (23).
Potongan jasad korban berinisial SA (19) ditemukan di Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (18/4/2025) lalu.
Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Yudha Satria, mengatakan tersangka merupakan tukang jagal di pemotongan ayam.
Motif pembunuhan yakni tersangka enggan bertanggung jawab atas kehamilan korban.
Tersangka dan korban berpacaran sejak tahun 2021.
"Jadi memang berpacaran, kemudian hamil dan saat diminta tanggung jawab justru pelaku tidak mau menikahinya. Karena didesak, pelaku mengaku emosi dan gelap mata melakukan mutilasi," tuturnya.
Kombes Pol Yudha menerangkan tersangka membunuh korban dengan cara dicekik kerudung.
Jasad korban kemudian dimutilasi mengunakan golok yang diambil dari rumah.
"Jadi semua potongan organ tubuh itu dimasukan ke dalam karung, namun saat ditemukan kondisi karung sudah dalam kondisi terbuka dan bagian kedua tangan sudah tidak ada," imbuhnya.
Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni pakaian, kerudung, dan jam tangan korban, sepeda motor pelaku, golok, dan kemeja yang dikenakan pelaku.
"Untuk barang bukti yang tidak kita temukan itu hp milik korban," lanjutnya.
Akibat perbuatannya, tersangka dapat dijerat pasal 340 KUHAP dengan ancaman hukuman mati.
Kerabat korban, Nurfi, mengatakan, SA terakhir kali keluar rumah bersama kekasihnya, MY.
"Saat itu polisi langsung membawa pelaku untuk menunjukkan lokasi pembuangan kepala, tangan, kaki, dan organ dalam korban."
"Yang baru ditemukan itu bagian kepala dan kaki, organ dalam, tangan belum di temukan," ucapnya.
Nurfi menceritakan korban pergi dari rumah pada Minggu (13/4/2025) dan sejak saat itu tak ada kabar.
MY sempat ditanya terkait keberadaan korban, namun MY mengaku tak mengetahuinya.
"Jadi keluarga sempat minta pelaku datang ke rumah untuk menanyakan keberadaan korban, karena keluarga tahu korban terakhir keluar itu sama ML," tukasnya.
Keluarga kemudian mendapat kabar penemuan jasad pada Jumat (18/4/2025).
Setelah melihat ciri-ciri jasad, keluarga membenarkan wanita yang ditemukan tewas merupakan SA.
"Saya langsung berkoordinasi dengan teman saya yang rumahnya dekat dengan lokasi penemuan mayat, akhirnya setelah semua ciri-ciri dilihat, keluarga memastikan bahwa mayat itu bagian dari keluarganya," sambungnya.
Dalam proses pemeriksaan, keluarga menyebut ML sebagai orang yang terakhir bertemu dengan korban.
"Nah, di sini kami kaget, tiba-tiba pelaku mengaku yang membunuhnya," lanjutnya.
(Mohay) (TribunBanten.com/Muhammad Uqel)