Menkes Minta Rekrutmen PPDS Transparan, Tak Ada Lagi Referensi Khusus
kumparanNEWS April 22, 2025 11:20 AM
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta rekrutmen dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dilakukan transparan dan tak ada lagi perlakuan khusus.
Hal itu dikatakan Budi dalam konferensi pers di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (21/4).
Budi juga akan melakukan perbaikan dalam sistem pendidikan dokter PPDS di setiap rumah sakit. Dia mendengar bahwa masih banyak dokter PPDS yang diajar oleh seniornya, bukan langsung dari konsulen atau pembimbingnya.
“Yang kita ingin juga pastikan adalah kami banyak mendengar bahwa pendidikan dokter spesialis yang dilakukan di rumah sakit-rumah sakit itu tidak dilakukan langsung oleh konsulennya (pembimbingnya), tidak dilakukan langsung oleh gurunya, tapi dilakukan oleh seniornya, oleh kakak kelasnya,” tutupnya.
80 Tahun PPDS
Selain itu dia mengatakan, selama 80 tahun berjalan, Indonesia masih kekurangan dokter spesialis.
Hal ini menurut Budi karena banyaknya masalah dalam pendistribusian tenaga medis khususnya di kota-kota di luar Pulau Jawa.
Budi mengatakan, masalah ini disebabkan karena peserta didik PPDS lebih banyak berasal dari daerah-daerah di Pulau Jawa.
“Kami juga ingin memastikan bahwa afirmasi bagi putra-putri daerah yang masih kekurangan dokter spesialis, kita lakukan, karena kita sudah hampir 80 tahun (program PPDS berjalan), mereka distribusi dokter spesialis ini selalu bermasalah,” ujar Budi.
“Karena memang kebanyakan yang masuk (PPDS) adalah bukan yang berasal dari tempat-tempat yang akan perlu diisi. Sehingga perlu sekali afirmasi bagi putra-putri daerah untuk mengisi informasi dokter-dokter spesialis yang banyak sekali kosong di kota-kota di luar Jawa,” tambah dia.
Perbesar
Jumpa pers Menkes BGS bersama jajarannya tentang kasus-kasus dokter cabul/melanggar etika, Senin (21/4/2025). Foto: YouTube Kemenkes