BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Siswa di SMPN 3 Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) satu-persatu keluar dari bangunan kelas, sambil menutup kepala mereka dengan tas dan berjalan menunduk.
Alarm peringatan berbunyi dengan keras. Para siswa-siswi ini, dipandu oleh anggota dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dewan guru keluar bangunan menuju tengah lapang terbuka, kemudian berkumpul menjadi satu.
Bukan sebuah hukuman, aksi tersebut melainkan sebuah simulasi evakuasi untuk menyelamatkan diri, saat terjadi angin puting beliung. Para siswa ini diajarkan tentang evakuasi yang baik dan benar, ketika terjadi bencana alam, saat berada di dalam bangunan, Selasa (21/4/2025).
Pembelajaran yang masuk agenda di program pendidikan di HSS ini, bekerjasama antara pihak sekolah SMPN 3 Daha Selatan, bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dibantu dari BPBD HSS sebagai narasumber.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HSS, Kusairi saat dikonfirmasi mengatakan kegiatan ini, merupakan sosialisasi pencegahan atau mitigasi bencana pada usia dini.
Berjalan dua hari tadi di dua sekolah, pertama Senin, 21 April 2025 di SDN Tamiyang, selanjutnya Selasa, 22 April 2025 di SMPN 3 Daha Selatan.
“Kegiatan kerjasama pihak sekolah dan Disdikbud HSS, kami disini sebagai narasumber. Tentunya, ini sebagai salah satu upaya mengenalkan sejak dini kepada anak-anak tentang bahaya bencana alam,” katanya.
Sosialisasi sifatnya materi dan praktek langsung ini, lebih menonjolkan saat terjadi bencana dan peralatan pendukung lainnya.
“Bencana bisa bersentuhan dengan anak, sehingga simulasi untuk evakuasi bencana gempa bumi, bencana banjir dan angin puting beliung ini perlu diberikan, agar mereka paham dengan baik,” terangnya.
Terpisah, Kepala Disdikbud HSS, Akhmad Supian menjelaskan, kini setiap sekolah membuat SOP kebencanaan, sehingga saat terjadi kondisi kedaruratan, sekolah dapat mengambil penanganan segera dan Disdik melakukan pendampingan.
“Contoh saat terjadi angin puting beliung, sekolah melaporkan cara penanganan dan Disdik melakukan pendampingan, terlebih saat pasca bencana” bebernya.
Siswa yang menerima materi, terlihat antusias dan serius menerima sosialisasi, begitu pula ketika simulasi kebencanaan, mereka mempraktekkan sesuai arahan tim BPBD.
(Banjarmasinpost.co.id/Adiyat Ikhsan)