Zelensky Tuduh Rusia Curi Teknologi Drone dari China
kumparanNEWS April 23, 2025 04:20 PM
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pekerja asal China bekerja di lokasi produksi drone di Rusia. Bahkan, Zelensky menyebut Rusia mungkin mencuri teknologi drone dari China.
Hal itu diungkapkan Zelensky dalam konferensi pers di Kiev beberapa hari setelah dia menyebut China memasok senjata dan bubuk mesiu ke Rusia. Itu adalah pertama kalinya Zelensky menuduh Beijing memberikan bantuan militer langsung ke Moskow. Tuduhan itu pun dibantah oleh China.
Kepada wartawan, Zelensky mengungkapkan telah menginstruksikan pejabatnya untuk mengirim informasi ke pemerintah China lewat jalur resmi mengenai temuannya.
"Secara terpisah, saya meminta Dinas Keamanan Ukraina untuk memberikan informasi yang lebih luas kepada pihak China terkait warga China yang bekerja di pabrik drone," kata Zelensky dikutip dari Reuters, Rabu (23/4).
"Kami percaya bahwa mungkin Rusia mencuri — membuat perjanjian dengan mereka di luar kesepakatan dengan pemimpin China — mencuri teknologi ini," lanjutnya.
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengungkapkan kekhawatiran serius atas fakta keterlibatan warga negara China dalam aksi militer melawan Ukraina di sisi Rusia.
"Dan juga keterlibatan perusahaan China dalam pembuatan barang-barang militer di Rusia," kata Kemlu Ukraina.
Wamenlu Yevhen Perebynis bahkan telah memanggil pihak China untuk mengambil langkah guna menghentikan dukungan terhadap Rusia dalam agresinya di Ukraina.
Sementara, hingga saat ini belum ada komentar baik dari Rusia atau China terkait tuduhan Ukraina ini.
Awal bulan ini, Zelensky juga mengatakan Rusia merekrut prajurit China lewat media sosial untuk berperang dan pejabat China tidak mengetahui hal itu. Ia menambahkan, Ukraina mencoba menilai apakah prajurit yang direkrut menerima perintah dari Beijing.
Kementerian Luar Negeri Ukraina telah memanggil Duta Besar China Ma Shengkun dan mengungkapkan kekhawatiran serius Ukraina terhadap keterlibatan China dalam perang antara Rusia-Ukraina.
China telah menegaskan kembali dukungannya terhadap upaya perdamaian di Ukraina dan mengatakan pihak yang terlibat harus menghindari pernyataan yang tidak bertanggung jawab. Tampaknya, itu adalah sindiran China atas tuduhan Zelensky.
Sebelumnya, China dan Rusia mendeklarasikan kemitraan strategis tanpa batas beberapa hari sebelum Presiden Vladimir Putin mengirim puluhan ribu pasukan ke Ukraina pada Februari 2022.