ABC Indonesia Teruskan Program Penanaman 1.000 Pohon, Dukung Pelestarian Hutan dan Mata Air di Jawa Timur
Poetri Hanzani April 23, 2025 04:34 PM

Nakita.id- Lingkungan yang sehat menjadi fondasi utama bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Udara bersih, air jernih, dan tanah subur hanya bisa terjaga jika kita melindungi ekosistem dengan baik. Jika lingkungan rusak, dampaknya bisa sangat serius, mulai dari bencana alam, kelangkaan air bersih, hingga kerusakan kesehatan masyarakat.

Bertepatan dengan momentum perayaan Hari Bumi di Bulan April ini, ABC Indonesia kembali mempertegas komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan melanjutkan program penanaman 1.000 pohon untuk mendukung kegiatan Konservasi Hutan dan Daerah Tangkapan Air (KHDTA), khususnya di wilayah Jawa Timur. Program Penanaman 1.000 pohon merupakan program tahunan dan kali ini dilakukan sebagai bagian dari perbaikan tutupan lahan di DAS Pegunungan Arjuno, Welirang, Kabupaten Pasuruan, yang juga merupakan kawasan hulu dari wilayah pabrik ABC Indonesia di Wonokoyo, Kec. Beji, Pasuruan, Jawa Timur.

Sejak 2015 lalu, ABC telah berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Forum Daerah Aliran Sungai Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dan menanam setidaknya 6.000 pohon di berbagai kawasan daerah tangkapan air (catchment area), sebagai bagian dari komitmen 10.000 pohon untuk mendukung konservasi hutan dan mata air. Hendry Pranadjaja Oeswadi, Pasuruan Plant Manager ABC Indonesia, mengatakan: “Sejak awal beroperasi di tahun 1996, Pabrik ABC Indonesia di Pasuruan berkomitmen untuk menghadirkan produk-produk terbaik bagi masyarakat, sekaligus berperan aktif menjaga kebaikan yang kita nikmati dari alam. Kami terus mengedepankan semangat kolaboratif untuk menghadirkan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat melalui berbagai program, seperti kegiatan revitalisasi bersih sungai, penebaran bibit ikan di DAS Wrati, Kabupaten Pasuruan, serta dukungan peralatan & kendaraan angkut sampah. Di tahun ini, kami melanjutkan program penanaman 1.000 pohon, sebagai bagian dari upaya bersama memelihara dan meningkatkan kualitas sumber mata air bagi masyarakat."

Kolaborasi untuk Dampak Positif

Kegiatan penanaman dilaksanakan dalam bentuk kolaborasi multi-pihak, melibatkan berbagai sektor, mulai dari ABC Indonesia sebagai pelaku usaha, sekaligus pemrakarsa dan kontributor pendanaan, Yayasan Campaka sebagai LSM Lingkungan & Pemberdayaan Sosial sebagai mitra pelaksana utama, serta disupervisi langsung dibawah koordinasi Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pasuruan. Kegiatan juga melibatkan Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Pasuruan, yang akan terlibat langsung dalam penentuan lokasi konservasi, monitoring, dan evaluasi program. Kegiatan penanaman juga melibatkan Kelompok Petani Pengelola Hutan Desa yang akan membantu pelaksanaan di lapangan, mulai dari pengadaan bibit, penanaman, perawatan, serta penjagaan pohon yang ditanam.

Sarifudin Lathif, Direktur Yayasan Cempaka, menjelaskan: ‘’Tahun ini, secara spesifik, lokasi yang menjadi fokus penanaman adalah kawasan Hutan Asuh di bawah pengelolaan Yayasan Cempaka, Perum Perhutani dan LPHD Lokajaya Binangun Desa Dayurejo. Adapun 1.000 bibit tanaman yang dipilih akan disesuaikan dengan lokasi area dan kebutuhan petani dan masyarakat setempat. Selain untuk tujuan konservasi area resapan air, kagitan ini juga diharapkan akan turut meningkatkan perekonomi petani dan masyarakat dengan sistem agroforestri.’’

Secara umum ada tiga klasifikasi pemilihan jenis bibit yang dilakukan berdasarkan fungsinya, yaitu: jenis tanaman konservasi mata air, seperti: Beringin dan Bambu; jenis tanaman agroforestry (hasil buah), seperti: Alpukat, Nangka, Durian, dan Kopi; serta jenis tanaman Rimba Campur, seperti Mahoni dan Akasia. Pada tahun ini, pohon yang ditanaman oleh ABC Indonesia terdiri dari 200 pohon kayu manis, 200 pohon Alpukat, 300 pohon Kopi, 100 pohon sintok, 50 pohon beringin dan 150 pohon Durian. Untuk memastikan kondisi pohon tetap terpantau dengan baik, kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dua tahap setiap tahunnya. Monitoring tahap pertama dilakukan pada saat pasca penanaman berupa pendataan dan pemasangan label tanam. Monitoring tahap kedua, yakni 6 bulan setelah penanaman untuk menghitung tingkat pertumbuhan pohon. Seluruh kegiatan pendataan dan pengukuran dilakukan menggunakan teknologi aplikasi digital (Bumi Baik Apps), yang akan memberikan informasi label pohon, foto pohon, titik koordinat penanaman, hingga pertumbuhan pohon dalam bentuk laporan dan peta (maps) digital.

Dari hasil monitoring dan evaluasi kehidupan tanaman yang dilakukan, didapati bahwa penanaman di tahun 2024-2025, persentase kehidupan tanaman mencapai 88%. Tingkat kehidupan tanaman ini sesuai tingkat keberhasilan penanaman yang diatur dalam PermenLHK no. 23 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan, yang menyebutkan tingkat keberhasilan penanaman minimal 75% pada awal penanaman.

“Selain berkontribusi terhadap kestabilan debit mata air Curah Tangkil, kegiatan penanaman
pohon ini juga diharapkan akan membawa dampak positif bagi setidaknya 25 petani hutan yang tergabung di kelompok LPHD Loka Jaya Binangun sebagai pengelola wilayah“, tambah Sarifudin Lathif.

Sugito, Ketua Pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa Lokajaya Binangun, Desa Dayurejo, menyambut baik kegiatan ini. “Kami mengapresiasi kolaborasi yang terjalin baik. Keterlibatan para pemangku kepentingan, khususnya kelompok masyarakat setempat merupakan hal yang sangat penting, sehingga tidak hanya masyarakat dapat menikmati manfaat dari hasil panen untuk peningkatan kesejahteraan, tapi mereka juga ikut aktif memelihara pertumbuhan pohon-pohon ini secara optimal.”

Komitmen terhadap konservasi air dan lingkungan merupakan bagian dari pilar Environment Stewardship dalam tiga fokus utama Environment Social Governance (ESG), yang diusung oleh ABC Indonesia sebagai bagian dari bentuk tanggung jawab kami terhadap lingkungan serta membangun bisnis yang berkelanjutan di Indonesia.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.