Kemendikti: Kuliah Bela Negara Jangan Diartikan Militerisme, tapi Nasionalisme
kumparanNEWS April 23, 2025 05:00 PM
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menilai mata kuliah Bela Negara yang bekerja sama dengan TNI dalam sistem pengajarannya akan memberikan manfaat positif bagi mahasiswa.
Dirjen Kemendiktisaintek Khairul Munadi mengatakan, mata kuliah Bela Negara jangan hanya diartikan sebagai bentuk militerisme. Melainkan, penguatan nilai-nilai nasionalisme, seperti wawasan kebangsaan dan kedisiplinan mahasiswa.
“Kalau terkait dengan bela negara, saya kira itu merupakan sesuatu yang positif. Dalam meningkatkan rasa nasionalisme. Itu kan bagian dari kosmetika,” kata Khairul di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (23/4).
“Tapi tidak kemudian bela negara itu diidentikan, diartikan bahwa militerisme dan sebagainya. Banyak sisi-sisi positif dalam aspek pembelajaran yang mengandung unsur-unsur bela negara. Dan itu saya kira kan sesuatu yang positif,” lanjutnya.
Khairul mengungkapkan, peran TNI dalam mata kuliah ini hanya untuk memberikan pengayaan materi tentang nasionalisme. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Ya dalam konteks pengayaan materi misalnya ya. Kan memang ada unsur-unsur yang bisa disinergikan. Saya kira tidak kemudian jadi persoalan yang harus dibesar-besarkan,” ujarnya.
Selain itu, Kemendiktisaintek akan memberikan wewenang kepada penyelenggara kurikulum yakni perguruan tinggi untuk menyesuaikan program ini dengan kebutuhan akademik mereka.
“Kalau untuk penyelenggaraan kurikulum dan sebagainya itu, kita serahkan kepada perguruan tinggi ya untuk memastikan sesuai dengan kebutuhan dari program studi dan sebagainya,” ucapnya.