TRIBUNNEWS.COM, CHANGWON - Salah satu agenda menarik di kegiatan LG Home Appliances Solution Asia Press Tour 2025 selama lima hari di Korea Selatan yang diikuti puluhan jurnalis media dari Indonesia, Singapura, Thailand dan Vietnam, pekan ini adalah melihat dari dekat proses produksi lemari es LG Electronics.
Pabrik lemari es ini mengekspor beragam model lemari es LG ke puluhan negara. Lokasinya berada di
Changwon, Busan, Korea Selatan, dan menjadi salah satu pabrik tercanggih LG di dunia yang memproduksi home appliances.
Pabrik lemari es ini berada di kompleks pabrik LG Smart Park dan dibangun pada 2019 dan menjadi satu dari 5 pabrik LG yang menyandang status sebagai Lighthouse Factory dari World Economic Forum (WEF) di 2022.
Lighthouse Factory adalah pabrik yang sudah menggabungkan kecanggihan teknologi kunci 4.0 seperti IoT robotic, AI dan lain-lain dalam proses produksinya.
WEF menetapkan ada 189 Lighthouse Factory di seluruh dunia.
Dari jumlah tersebut, lima diantaranya berada di Korea, yakni pabrik LG di Chongwan, pabrik besi baja Posco, LS Electric, K-water, dan pabrik Amore Pacific.
Pabrik LG di Chagwon menjadi core hub untuk produk-produk home appliances LG berlokasi di Smart Park 1.
“LG Smart Park menggambarkan komitmen kuat kami untuk mengadopsi teknologi revolusioner sebagai pemimpin pasar peralatan rumah tangga premium global,” ucap Lyu Jae-cheol, President of The LG Electronics Home Appliance Solution Company, Rabu (23/4/2025).
Lalu, teknologi canggih apa saja yang diimplementasikan di pabrik ini hingga menyandang status Lighthouse Factory dari WEF? Setidaknya ada 3 teknologi mumpuni yang diimplementasikan.
Yakni, Automated guides vehicle di area pabrik, Overhead heist transfer serta Big data dengan deep learning.
Pabrik LG di Smart Park 1 memproduksi beragam model lemari es. Pabrik ini menggunakan teknologi yang terotomatisasi untuk memasok kebutuhan logistik komponen (3D Logistics).
Komponen pembuatan lemari es dalam jumlah tertentu dikirim menggunakan robot dengan rute yang telah ditentukan.
Ada 58 model lemari es yang diproduksi di pabrik ini. Produknya ditujukan untuk pasar lokal Korea Selatan dan pasar Amerika Serikat.
Implementasi IoT robotic, AI dan dikombinasikan dengan big data membuat proses produksi lemari es dengan beragam model bisa dikerjakan secara bersamaan hanya dalam 1 lini produksi.
Plug-in Intelligent Equipment (PIE) platform dengan didukung AI digunakan untuk proses pengerjaan 4 inti proses produksi lemari es.
Di proses produksi, ada pembagian pekerjaan/tugas antara manusia (karyawan) dan lengan robotik.
Lengan robotik digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan presisi tinggi dan akurasi seperti pengelasan dan penempelan serial number setiap unit lemari es yang diproduksi.
Seperti dilihat Tribunnews di ini perakitan, kegiatan mengambil dan memasang pintu lemari es juga dikerjakan oleh lengan robotik. Bobot pintu lemari es ini per unitnya mencapai 20 kg.
Pabrik ini juga menggunakan digital scanner untuk mendeteksi serial number setiap unit lemari es yang diproduksi.
Teknologi baru digunakan untuk metode welding lemari es. DX Solution memperbaiki kualitas pengelasan lewat otomatisasi > informasi > intelligence.
Kualitas pengelasan dimonitor sscara real time dan diakumulasi dalam Big Data.
Tenaga kerja manusia yang jumlahnya tidak banyak menangani aktivitas lainnya termasuk proses pengemasan lemari es hingga siap dikirim.
Proses pemasangan PCB dan kabel-kabel peranti elektronik dilakukan secara manual.
Sementara, proses inspeksi produk sebelum dikemas dilakukan oleh robot agar pekerja aman dari risiko kecelakaan kerja.
Setelah selesai pre inspection, aetiap unit lemari es kemudian dikirim ke lantai lain di atas lantai perakitan untuk kemudian dikemas.
Bagi LG, mensinkronkan pasokan komponen di proses produksi lemari es, simulasi dan stockout prediction untuk produk dan komponen sangat penting. Untuk hal ini, LG mengaplikasikan teknologi Digital Twin untuk menciptakan kembali lingkungan produksi dalam realitas virtual.
Hal ini memungkinkan perusahaan membuat simulasi dengan berbagai skenario secara real-time dan membantu staf di pabrik mengatasi masalah yang muncul secara lebih cepat selama proses produksi.
Setiap 30 detik, Digital Twin menganalisis data dan membuat prediksi tentang potensi masalah yang akan terjadi terkait dengan pasokan komponen di lini produksi.
Teknologi Digital Twin juga membantu orang pabrik menurunkan pengembalian produk cacat hingga 70 persen berdasar data di 2020-2021.
Untuk memproduksi satu unit lemari es di LG Smart Park di Changwon ini hanya membutuhkan waktu 30 detik.
Karyawan di pabrik ini didominasi laki laki dan mereka mengenakan busana kasual, atasan kaos celana bahan.
Pabrik ini tidak beroperasi 24 jam tapi aktivitas perakitan selesai di sore hari. Proses produksi berhenti ketika jam makan siang karyawan selama kurang lebih 1 jam.
Pabrik ini hanya memproduksi lemari es model multi door dan side by side. Untuk lemari tipe es 2 pintu dan tipe bottom freezer, seperti yang dipasarkan LG di Indonesia, sudah dirakit lokal di pabrik LG di Tangerang, Banten.
Pabrik lemari es LG di LG Smart Park dilengkapi fasilitas relaksasi karyawan dengan kursi pijat badan hingga pijat kaki dan tangan.
Ada juga coffee maker yang bebas dinikmati dan digunakan karyawan yang ingin minum kopi. Orang Korea dikenal penyuka kopi.
Selain lemari es kompleks pabrik LG Smart Park ini ke depan juga akan memproduksi mesin pencuci piring, water purifier, microwave yang akan dipusatkan di LG Smart Park 2.