Dolar Amerika Serikat (AS) sampai saat ini masih perkasa menggencet rupiah. Saat ini, dolar AS masih di kisaran level Rp 16.800.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan pergerakan nilai tukar mata uang tentu saja menjadi salah satu indikator yang dipantau para investor.
"Pasti mereka itu dalam berinvestasi pasti melihat pergerakan mata uang kita. Dan selama ini mereka melihat kan boleh dibilang kita ini relatif pergerakan mata uang kita itu menjadi salah satu mereka untuk melakukan investasi, iya," sebut Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2025) malam.
Sejauh ini, Rosan bilang investor melihat rupiah saat ini berada dalam tingkatan yang dapat diterima dengan baik. Menurutnya, hal itu sudah diakui oleh berbagai investor baik di dalam dan luar negeri.
"Tapi mereka melihatnya masih dalam range yang di mana acceptable itu kan yang mereka sampaikan ke saya. Jadi mereka selama range-nya masih acceptable mereka berinvestasi dan itu yang mereka lakukan karena mereka pasti melakukan assessment risk tersendiri termasuk salah satu resiko dari pergerakan dari mata uang," papar Rosan.
Sejauh ini belum ada keluhan atau laporan dari investor soal nilai tukar. Investasi pun terus jalan dan tidak seret masuk ke berbagai proyek di Indonesia.
"Tapi so far, feedback-nya ke kita itu masih on the range yang acceptable buat mereka jadi investasi masih bisa berjalan," tegas Rosan.