Tidak Boleh Dianggap Sepele, Ternyata ini Enam Manfaat Bermain Bagi Anak
Willem Jonata April 24, 2025 11:33 PM

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Momen bermain biasanya tidak terlupakan bagi anak. 

Sayangnya, masih banyak orang tua yang berpikir bermain hanyalah hiburan bagi anak agar tidak rewel atau bosan. 

Padahal, bermain dengan anak sarat akan manfaat. Hal ini diungkapkan oleh psikolog anak Vera Itabiliana. 

"Itu dilakukan lewat bermain. Jadi, bermain ya memang bukan sembarang bermain. Karena bermain tuh banyak manfaatnya. Jadi, bukan hanya sekedar hiburan," ungkapnya dalam Press Conference “Bermain: Stimulasi Penting untuk Dukung Si Kecil Tumbuh Aktif & Kreatif, LACTOGROW Hadirkan LACTOGROW PLAYWORLD di 5 Kota di Jakarta, Kamis (24/4/2025). 

Lebih lanjut Vera pun membagikan apa saja manfaat bermain bagi anak. 

Pertama, lewat bermain, anak bisa mengasah kemampuan sensorik nya. 

Kemampuan sensorik anak adalah kemampuan indera pada penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. 

"Sensorik itu panca indera, yang kita kenal ada lima. Tapi kalau di psikologi, kita general nya ada tujuh. Yang dua lagi tuh ada vestibular yaitu keseimbangan dan ada proprioceptive, itu perencanaan ngerak," paparnya lagi. 

Salah satu permainan melatih vestibular misalnya meniti balok. 

Sedangkan permainan domino, bisa untuk melatih proprioceptive atau perencanaan gerak. 

Kedua, bermain juga dapat melatih kemampuan motorik.

Kemampuan motorik adalah kemampuan untuk menggerakkan dan mengendalikan tubuh, baik itu gerak kasar maupun gerak halus. 

"Ketika bermain sudah pasti bergerak, ya kan? Jadi (mengasah) keterampilan motoriknya baik kasar ataupun halus tidak terasa,"lanjutnya. 

Ketiga, mengasah kreatifitas dan imajinasi. Kedua hal ini didapat saat anak bermain berpura-pura menjadi dokter atau guru. 

Selain itu menggambar, membaca buku, dan bercerita bisa mengembangkan kreatifitas dan imajinasi anak. 

Keempat, meningkatkan keterampilan sosialisasi. Bagian ini akan terasah ketika anak main secara berkelompok atau bergantian. 

Dengan bermain kelompok, anak juga memiliki kemampuan untuk menyelesaikan konflik. 

Kelima, bermain dapat meningkatkan kecerdasan emosi. 

Contoh, ketika anak misalnya belajar bermain nyusun balok, lalu tanpa sengaja susunan balok tersebut ambruk.  

"Nah, terus dia coba lagi, coba lagi, disitu juga emosinya terasa. Gimana dia mengenali emosinya? Aku kesel nih, gak jadi-jadi mainannya. Nah, itu juga kecerdasan emosinya terasa," imbuhnya. 

Terakhir, bermain juga memengaruhi kemampuan bicara anak. Kemampuan anak bisa meningkat lewat aktivitas bermain. 

"Nah, kemampuan bicara lewat apa sih bermainnya? Nyanyi, supaya artikulasinya jelas. Atau bercakap-cakap. Atau (bermain) telpon-telponan. Nah, itu juga benar-benar yang mengasah kemampuan," tutup Vera.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.