SURYA.CO.ID - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan kekecewaannya, mengetahui SMK di Bekasi tetap merencanakan kegiatan study tour, meski sudah ada larangan resmi dari pemerintah provinsi.
Informasi tersebut diterima Dedi Mulyadi dari seorang wali murid yang mengaku keberatan atas pungutan biaya study tour mencapai Rp5 juta hingga Rp6 juta per siswa.
Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi langsung menyampaikan pesan lewat video kepada SMK di Bekasi tersebut, agar mengurungkan rencana study tour tersebut.
Atau, Dedi Mulyadi akan mengambil tindakan tegas. Karena tidak menaati aturan ada konsekuensinya.
Diketahui, Dedi Mulyadi menegaskan larangan study tour diterbitkan demi meringankan beban ekonomi para orang tua siswa, serta meminimalkan risiko keselamatan selama perjalanan.
Namun, masih banyak sekolah yang tidak mengindahkan aturan larangan study tour tersebut.
Dedi Mulyadi mulanya menerima aduan dari seorang warga saat sedabg berada di Bekasi.
"Ini saya lagi di Bekasi nih, ini ada salah satu warga yang mengadu. SMK mana ?," tanya Dedi Mulyadi dikutip dari unggahan media sosialnya, Kamis (24/5/2025).
"SMK Karya Pembaruan," ucap seorang ibu-ibu berbaju merah marun.
Wanita ini kemudian menjelaskan panjang lebar terkait masalah yang dialaminya.
"Kami tetap melakukan perjalanan (study tour) ke Bali. Bagaimana dengan program bapak yang melarang study tour?,"
Kemudian Dedi mencoba bertanya berapa biaya yang dikeluarkan orang tua untuk study tour ke Bali tersebut.
Wanita itu pun menjelaskan secara detil.
Seperti pembayaran iuran selama tiga tahun Rp 150.000, SPP Rp 300.000, plus pembayaran akhir tahun.
"Total estimasi biaya ke Bali itu kalau gak salah Rp 5-6 Juta pak," kata si wanita itu.
Mendengar hal ini, Dedi Mulyadi melalui videonya berpesan untuk SMK Pembaharuan Bekasi.
"Buat SMK Karya pembaharuan, warung satu Bekasi, tolong hentikan rencana ke bali," tegas Kang Dedi Mulyadi (KDM).
"Kewenangan dari izin yayasan tersebut ada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat," imbuhnya.
Dia mengaku tidak akan segan untuk mengeluarkan tindakan bagi sekolah yang melanggar larangan study tour Gubernur Jabar.
"Kami tidak segan untuk mengambil tindakan yang nyata bagi sekolah tersebut apabila terus memaksakan," tegas Dedi.
"Ini keluhan dari orang tuanya," sambung Dedi.
Sambil memperlihatkan orang tua siswa yang mengadu tersebut, Dedi menanyakan kembali terkait apa yang dirasakan orang tua ini soal study tour tersebut.
"Betul pak, terbebani pak, berat pak," timpal si orang tua siswa tersebut.
"Hari ini saya juga akan minta kepala dinas pendidikan Provinsi Jawa Barat, plt-nya untuk telepon kepala sekolahnya," ungkap Dedi Mulyadi.