TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita membagikan kisah rumah tangganya yang penuh ujian.
Wanita tersebut menceritakan bahwa sang suami mandul dan tak bisa memberikannya keturunan.
Yang mengejutkan ialah wanita tersebut tiba-tiba hamil dan ternyata anak yang dikandung bukanlah anak sang suami.
Dikutip dari Eva.vn Kamis (24/4/2025), pasangan tersebut telah menikah selama empat tahun.
Rumah tangga mereka tampak harmonis, saling mencintai, memiliki pekerjaan yang mapan, dan tinggal di lingkungan yang tenang.
Namun, satu hal yang belum terwujud adalah kehadiran seorang anak.
Setelah menjalani berbagai tes medis, mereka mendapatkan hasil yang mengejutkan, sang suami didiagnosis tidak subur akibat kualitas sperma yang sangat rendah.
Meski berat menerima kenyataan itu, sang suami tidak menyalahkan siapa pun.
Ia tetap menunjukkan dukungan kepada istrinya dan bahkan melindunginya dari prasangka keluarga, termasuk dari sang ibu yang sempat mencurigai bahwa pihak istri yang mengalami masalah kesuburan.
Sang suami menanggung semua tekanan dan rasa gagal itu sendirian, tetap menjalani perannya dengan penuh kasih dan perhatian.
Namun, di tengah kerapuhan emosional dan keputusasaan, sang istri terjerumus dalam hubungan singkat dengan pria lain hingga membuatnya hamil.
Ia mengaku sempat berniat menyembunyikan hal itu dan meninggalkan rumah, namun pada akhirnya memilih untuk jujur.
Dalam pengakuannya, ia akhirnya menyatakan kehamilan tersebut kepada suaminya. Ia bersiap menghadapi amarah, penolakan, atau perceraian.
Namun sang suami justru menanggapinya dengan satu pertanyaan sederhana.
“Apakah kamu ingin mempertahankan bayi itu?” tanya sang suami.
Saat itu istrinya hanya mengangguk.
“Kalau begitu, mari kita simpan saja. Kamu akan menjadi ibu. Dan aku, jika kamu mengizinkan, akan menjadi ayah,” ucap suaminya.
Sejak saat itu, sang suami mendampingi istrinya menjalani seluruh proses kehamilan.
Ia belajar memasak makanan bergizi, mengantar ke pemeriksaan kehamilan, bahkan memasang tanda-tanda peringatan di rumah demi keselamatan sang istri.
Setiap malam, ia berbicara kepada bayi yang belum lahir, seolah anak itu adalah darah dagingnya sendiri.
Ketika sang bayi lahir, suaminya yang pertama kali menggendongnya. Ia memeluk anak tersebut, menatapnya dengan mata yang tak pernah dilupakan sang istri, mata seorang ayah sejati.
Setahun kemudian, sang suami mengajak istrinya menjalani program bayi tabung (IVF).
“Aku ingin kita memiliki anak lagi. Anak yang menjadi darah dan daging kita berdua,” ujarnya.
Meskipun proses pertama tidak berhasil, ia terus mendampingi istrinya dengan penuh semangat.
Pada percobaan kedua, mereka akhirnya berhasil.
Sang istri kembali hamil dan kali ini, mereka menangis bahagia bersama ketika melihat hasil positif pada alat tes kehamilan.
Kini, pasangan tersebut memiliki dua anak, satu dari hubungan biologis dengan pria lain, dan satu lagi dari program bayi tabung.
Namun sang suami tidak pernah membedakan kasih sayangnya.
Ia memperlakukan kedua anak itu dengan cinta yang sama besar, menjadi ayah bagi keduanya dengan penuh tanggung jawab dan kelembutan.
(cr31/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News