TRIBUNSOLO.COM - Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Cirebon Raya angkat bicara mengenai kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
Perwakilan Kagama Cirebon, Heru Subagia, berharap agar para tokoh nasional sekaligus alumni UGM seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan ikut angkat bicara mengenai polemik tersebut.
Ia menilai, isu ini telah merusak citra UGM sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia.
"Isu ijazah palsu ini mencoreng nama baik UGM. Sudah semestinya para tokoh alumni bersuara, termasuk Ganjar dan Anies,” ujar Heru.
Namun, permintaan tersebut tidak diindahkan oleh Ganjar Pranowo.
Politisi PDIP itu menyatakan dirinya lebih memilih fokus pada isu-isu yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat seperti ekonomi, kesehatan mental, dan lingkungan.
"Saya lebih tertarik bicara soal mereka yang terkena PHK, lapangan kerja, atau bagaimana kita bisa bertahan dalam ekonomi dunia yang sulit,” kata Ganjar, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (25/4/2025).
Saat ditanya apakah pernyataannya merupakan bentuk penolakan untuk ikut campur dalam kasus ijazah Jokowi, Ganjar menjawab diplomatis, “Saya jawab pertanyaan Anda. Hehe, itu jawaban saya.”
Sementara itu, ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar turut mendorong agar para alumni UGM angkatan lama berani menyuarakan pendapatnya.
Ia bahkan menyarankan Presiden Jokowi agar secara terbuka menunjukkan ijazah aslinya kepada publik.
“Pak Joko Widodo seharusnya bangga. Ini loh ijazah UGM saya, dan tunjukkan kepada wartawan,” tegas Rismon.
Pandangan berbeda datang dari Mahfud MD, mantan Menko Polhukam dan juga alumni UGM.
Ia justru meminta UGM untuk tidak terlibat dalam polemik ini karena menurutnya, kampus hanyalah pihak yang mengeluarkan ijazah, bukan yang memalsukannya.
“UGM tidak perlu ikut campur dalam urusan itu. Mereka hanya mengeluarkan ijazah, bukan memalsukan,” ujarnya dalam siniar yang ditayangkan di kanal YouTube pribadinya pada Rabu (16/4/2025).
Dia menilai UGM cuma perlu memberikan klarifikasi sebatasi pihak yang mengeluarkan ijazah untuk Jokowi di tahun kelulusannya.
Selanjutnya, terkait keberadaan ijazah tersebut saat ini, harus dijelaskan oleh Jokowi.
"UGM tinggal mengatakan, 'loh saya sudah mengeluarkan dulu ijazah ini'. (Tinggal Pak Jokowi) menjelaskan kepada publik kenapa kok sampai hilang dan sebagainya."
"Sebenarnya UGM kan tinggal menyelesaikan, ini saya sudah selesai. Gitu aja. Silakan, kalau tidak percaya kan gitu," ucap Mahfud.
(*)