Putus Akibat Longsor dari November 2024, Akses Pagerwojo Tulungagung di Gunung Tugel Masih Rusak
irwan sy April 26, 2025 12:08 AM

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung belum menemukan solusi kerusakan akses utama Kecamatan Pagerwojo di Gunung Tugel Desa Samar.

Jalan yang putus karena longsor pada 20 November 2024 belum bisa diperbaiki. 

Kondisi geologis di lokasi menyulitkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menentukan konstruksi perbaikan jalan yang patah.

"Sejauh ini memang belum ada solusi. Kami sudah mendapatan hasil uji laboratorium terkait kondisi geologi di lokasi," ujar Kepala Dinas PUPR Tulungagung, Dwi Hari Subagyo.

Sebelumnya Dinas PUPR Tulungagung menggandeng ahli Geologi dan Teknik Sipil dari Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Dari hasil kajian dan uji laboratorium ditemukan sungai purba di lokasi jalan yang terputus.

Sungai itu melintang di bawah jalan, tepat di patahan jalan lama.

"Datanya lengkap, di kedalaman berapa tercatat semua. Selain sungai purba, ada patahan (lempeng bumi)  kecil lokasi itu," sambung Dwi Hari.

Lanjutnya, jika dihubungkan dengan cerita masyarakat setempat, keberadaan sungai purba ini klop.

Menurut warga, dulunya memang ada sungai dengan posisi melintang yang memisahkan kedua sisi.

Karena kebutuhan jalan yang menghubungkan masyarakat di atas dan di bagian bawah pegunungan, maka sungai ini diuruk sedikit demi sedikit.

"Makanya namanya sampai sekarang gunung tugel (patah). Proses pengurukannya lama sampai akhirnya kedua sisi terhubung, kemudian oleh pemerintah di atasnya dijadikan jalan dan diaspal," tutur Dwi Hari.

Karena keberadaan sungai purba dan patahan ini, tanah di lokasi sangat labil.

Bahkan pepohonan dan tiang listrik juga terlihat terus turun dari posisi awal.

Karena kondisi ini Dinas PUPR kesulitan menemukan solusi konstruksi yang pas untuk mengantisipasi patahan dan sungai purba yang ada.

"Kami coba uruk lagi, meskipun amblas kami uruk terus sampai nanti ketemu posisi stabilnya sampai mana," paparnya.

Salah satu solusi yang akan dicoba adalah menggunakan gorong-gorong yang sudah ditentukan kekuatannya.

Solusi lainnya adalah menggunakan konstruksi flyover di atas sungai purba itu.

Untuk konstruksi ini diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 5 miliar.

"Kami tidak mau gegabah, kami akan perhitungkan dengan cermat faktor geologi di lokasi," tandasnya.

Jalan Gunung Tugel di Desa Samar pernah longsor pada pertengahan 2022.

Longsor susulan lebih besar terjadi pada Oktober 2022 sehingga hanya menyisakan seperempat badan jalan.

Jalan ini merupakan akses angkutan perintis Damri yang menghubungkan Tulungagung dengan Ponorogo.

Pemkab Tulungagung kemudian memperbaikinya dengan pertimbangan jalur ini juga vital untuk angkutan susu hasil peternakan warga.

Namun bencana alam kembali terjadi pada 20 November 2024, longsor hampir menjatuhkan badan jalan ke arah jurang.

Longsor juga merusak konstruksi talut jalan yang baru selesai dikerjakan.

Dari kejadian ini terungkap adanya sungai purba dan patahan tektonik.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.