Teken MoU, ISI Yogyakarta dan Thailand Gelar Pameran Internasional
GH News April 26, 2025 02:04 PM

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta semakin mempererat kemitraan dengan Bunditpatanasilpa Institute of Fine Arts, Thailand, melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilaksanakan di Gedung Rektorat ISI Yogyakarta, Jumat (25/4/2025). MoU ini mencakup pertukaran dosen, mahasiswa, serta kegiatan kolaborasi, termasuk pameran seni yang akan diadakan bersama.

Rektor ISI Yogyakarta, Irwandi, menjelaskan bahwa penandatanganan MoU ini menjadi langkah penting dalam memperkuat hubungan antara kedua institusi. 

"Kerja sama ini meliputi berbagai aspek, salah satunya pertukaran karya seni antara dosen dan mahasiswa. Kami berharap ini akan membuka lebih banyak kesempatan bagi dosen dan mahasiswa ISI Yogyakarta untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan di Thailand dalam berbagai kegiatan seni," ujar Irwandi, kepada wartawan, usai melakukan penandatanganan MoU.

Desain.jpg

Ia juga menambahkan bahwa kedua belah pihak akan saling mengadakan pameran bersama, baik di Indonesia maupun Thailand.

"Beberapa karya dari Thailand akan dihibahkan ke ISI Yogyakarta, sementara kami juga akan membawa karya-karya dari ISI Yogyakarta untuk dipamerkan di Thailand. Ini adalah bentuk konkret dari kolaborasi yang saling menguntungkan," lanjutnya.

Pada Juli 2025, sejumlah dosen ISI Yogyakarta juga akan diundang untuk berkarya di Thailand sebagai bagian dari event internasional. 

"Kami juga memiliki kesempatan untuk berkarya di Thailand. Sejumlah dosen kami akan diundang pada Juli 2025 untuk berpartisipasi dalam event internasional yang sangat menarik. Ini adalah kesempatan besar bagi kami untuk menunjukkan karya seni Indonesia di panggung global," tambah Irwandi.

Rektor-ISI-Yogyakarta-3.jpg

Pameran ini juga menjadi bagian dari upaya untuk memperbarui dan mengembangkan MoU antara ISI Yogyakarta dan perguruan tinggi di Thailand.

Wakil Dekan III Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Yogyakarta, Lutse Lambert Daniel Morin, menambahkan bahwa pameran ini diikuti oleh 11 karya dari Thailand dan 63 karya dari ISI Yogyakarta, yang mencakup seni dua dimensi, tiga dimensi, dan virtual.

Pameran ini akan berlangsung hingga 9 Mei 2025, bertujuan untuk memperkuat pertukaran budaya antara Indonesia dan Thailand, serta memberikan wawasan baru tentang tradisi kedua negara.

"Melalui kegiatan ini, diharapkan seni dan budaya Nusantara dapat semakin dikenal di kancah internasional, dengan Thailand sebagai negara yang memiliki kedekatan budaya dengan Indonesia," pungkasnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.